Bengkulu – Bencana alam jadi alasan kerusakan yang terjadi pada bangunan di kawasan wisata Kota Tuo Kota Bengkulu ini.
“Sementara informasi itu karena bencana banjir dua kali menerjang,” jelas Sekretaris Pokja Perumahan Kawasan Permukiman (PKP) Kota Bengkulu Made Ardana STMT, Jum’at (24/2).
Hal ini disampaikannya usai diskusi dengan pihak terkait dengan pembangunan wisata Kota Tuo.
Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi menuturkan, amblasnya Sheet Pile Kota Tuo ini lantaran air sungai dikawasan tersebut meluap.
Juga ia menduga karena air sungai Bengkulu yang sering naik, sehingga mengakibatkan struktur fisik bangunan melemah.
”Sheet pile Kota Tua yang di resmikan pada tahun 2021 lalu tersebut terjadi amblas merupakan hal yang wajar,” kata Dedy.
Karena sebelumnya, kata dia, kondisi bangunan pemerintah pusat yang di bangun menggunakan APBD Pemkot ini dalam kondisi baik dan bagus.
“Tapi karena debit Air yang sering naik ke atas bangunan akibat banjir, makanya wajar fisik bangunan itu amblas. Apalagi di sana kondisi aliran arus sungainya deras,” jelas Dedy, pada Jumat (24/2).
Banyak pihak mempertanyakan bagaimana kualitas dari bangunan yang dibangun dengan dana belasan milliar tersebut.
Karena, baru lewat satu tahun selesai dibangun, bangunan yang berdiri dipinggir sungai itu sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Menurut Ahli Teknik Rawa dan Pantai Utama juga mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Bengkulu, Herwansyah, alasan rusak karena Bencana Alam tidaklah tepat.
Karena menurutnya, sebuah bangun seharunya memiliki umur rencana. Jadi jika umur bangunan baru satu tahun sudah ambruk, hal tersebut patut dipertanyakan.
“Ini jelas sekali merupakan kegagalan kontruksi atau bisa kita sebut total lost pada Bangunan Kota Tuo tersebut. Jadi jangan di plintir sehingga membenarkan hal yang salah,” sebutnya, Minggu (26/2/23).
Ia menjelaskan, bangunan harus punya studi kelayakan, perencanaan dan perancangan yang matang termasuk juga studi kelayakan bisnis karena bangunan ini dijadikan tujuan wisata.
Harus diurai mulai dari perencanaan dan perancangan (pekerjaan teknisnya), hasil sondir boring, dan kapan sondir boring dilakukan.
“Jika masuk spek teknis pekerjaan, berarti sheet pile nya tidak akan ambruk jika kedalamannya sudah sesuai hasil sondirnya,” tambahnya.
Ia menduga, robohnya bangunan adalah akibat tanah timbunan yang sangat banyak, saat ditimpa hujan tanah timbunan itu mengembang akibat air hujan sehingga menyebabkan bangunan roboh.
“Tanah yang ditimbun itu labil dan berat sehingga menyebabkan ambruknya bangunan tersebut, hal ini cukup sederhana untuk dianalisa oleh orang awam sekalipun,” tutupnya. (Red)