Menu

Mode Gelap
Dukung Program Nasional, Gubernur Rohidin Gelar Konsolidasi Pertemuan PPL se-Provinsi Bengkulu Kesiapsiagaan Bencana, PMI Bengkulu Gelar Kompetisi Relawan 2024 Tanggapi Keluhan Juru Parkir, Rohidin: Kami Tidak Akan Mengambil Keuntungan dari Masyarakat  Dorong Inovasi untuk Indonesia, PTPP Raih Penghargaan Fortune 100 Laporan Ratusan Kades Langsung Direspon Bawaslu Bengkulu, Masuk Tahap Kajian Awal Tak kunjung Launching, Dewan Mukomuko dr Ferdy Jureli Tinjau Langsung Kondisi RS Pratama Ipuh

Opini

Penyandang Disabilitas itu Normal, Catatan Film ”Jendela Seribu Sungai”

badge-check


Ahsan Jamet Hamid Perbesar

Ahsan Jamet Hamid

Penulis: Ahsan Jamet Hamid

Satujuang.com- Minggu lalu, saya menenami istri menghadiri Gala Premier Film “Jendela Seribu Sungai” yang mengangkat budaya dan perjuangan anak-anak asli Banjarmasin, Selatan.

Awalnya, saya menduga bahwa ini adalah film promosi wisata Kota Banjarmasin. Tujuan saya menemani Istri, yang ingin hadir dalam promosi film yang diproduseri oleh Pak Ibnu Sina, Wali Kota Banjarmasin.

Masuk gedung bioskop, mendapat kursi di deretan nomer dua dari depan. Tidak lama kemudian, master of ceremony memberi pengantar singkat.

Dia memperkenalkan satu persatu para kru dan pemain film ini. Mulai dari tiga orang pemain utama, yakni Bunga (Sheryl Drisanna Kuntadi), Kejora (Halisa Naura), dan Arian (Bima Sena).

Selain itu ada beberapa pemain lainnya yakni Mathias Muchus (Awat), Ariyo Wahab (Abah Arian), Baim (Damang Isman), Olla Ramlan (Uma Arian), Bopak Castello (Daim), Agla Artalidia (Guru Sheila), dan Ajil Ditto (Arian Dewasa).

Film itu disutradari oleh Jay Sukmo yang mendasari ceritanya dari novel dengan judul sama. Saya mulai penasaran setelah melihat nama-nama artis beken itu tampil di depan layar bioskop.

Sambutan singkat yang disampaikan oleh Wali Kota Banjarmasin dan Mathias Muchus, semakin memacu rasa penasaran saya. Keduanya hanya mempersilakan kita menonton tanpa basa-basi.

Apalagi ketika Pak Muhadjir Effendy, sebagai Menko PMK yang hadir urung memberi sambutan. Saya semakin respek dengan keputusannya.

Mengingat kita akan menonton pertunjukan film, bukan di ruang seminar. Film ini berkisah tentang kehidupan tiga orang anak yang tinggal di tepi aliran Sungai Martapura, Banjarmasin.

Trending di Opini