Menu

Mode Gelap
Kejagung Amankan Buronan Muhammad Khairuddin Terkait Kasus Korupsi Soal Polemik Dugaan Politik Uang di DPD RI: Ini Kata Ketum PPWI Wilson Lalengke Pemkab Blitar Gelar Launching Calender of Events Kab.Blitar dan Closing Global Youth Summit 2025 Sosialisasi Keselamatan Lalin, Polisi Gelar Police Art di Event Tegal Otomotif Show Warga Palu Diamankan Polisi: Diduga Jual Minyak Urut Dengan Cara Memaksa Jumat Berkah, Satlantas Polres Pekalongan Berbagi Kepada Warga Kurang Mampu

Opini

Rohidin Bukti Orang Bengkulu Mampu Masukkan Triliunan APBN, Petinggi dari Lampung Cuma Ngaku Tanpa Bukti

badge-check


Lekat S.Amrin Perbesar

Lekat S.Amrin

Oleh Lekat S.Amrin

Pasca pendaftaran Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur tanggal 27-29 Agustus 2024 maka konstalasi politik di Bengkulu menjadi jelas. 2 pasang kandidat dipastikan akan bertarung pada kompetisi ini.

Head to head tak dapat dielakkan, dan ini dapat disebut sebagai ‘laga’ pamungkas, bagi Rohidin Mersyah.

2 Pasang kandidat, Rohidin-Meriani bersama partai Golkar, PKS, Hanura, PBB, PPP, dan PSI. Sementara Helmi-Mian bersama PAN, PDIP, NASDEM, PKB, dan Gerindra.

Kedua pasang inilah yang sudah diterima pendaftarannya secara resmi oleh KPUD Bengkulu pada tanggal dan jadwal yang ditentukan.

Tentu tidak terlalu banyak instrumen media untuk menemukan data dari rekam jejak kedua pasang ini. Dari 4 figure ini, 3 orang sudah pernah memimpin daerah masing-masing dalam provinsi Bengkulu.

Satu orang sebagai incumbent, sedang menjabat sebagai Gubernur Bengkulu, yakni Prof Dr Rohidin Mersyah, 2 orang lainnya Helmi Hasan mantan Walikota Bengkulu 2 priode, dan Mian mantan Bupati Bengkulu Utara 2 priode.

Sementara satu orang lagi, Meriani, adalah orang baru yang terjun di dunia politik. Sebelumnya dia seorang pengusaha sukses di provinsi Bengkulu.

Tapi banyak pihak menilai, dari sepak terjang Meriani akhir-akhir ini bisa sebagai trigger atau pemicu kekuatan Rohidin Mersyah, karena strategi menempatkan Meriani sebagai Wakil adalah pilihan brilian.

Kita mulai dari menganalisis seorang Meriani. Dia wanita yang baru dikenal di kancah politik sejak memunculkan putrinya Elisa Ermasari sebagai calon anggota DPD RI.

Strategi perjuangannya dipandang sebelah mata oleh kompetitor lain. Karena pengalaman politiknya belum ditemukan rekam jejaknya secara signifikan.

Baru setelah melihat hasil suara Elisa Ermasari membuat para politisi dan banyak pihak menjadi tercengang. Elisa Ermasari berada disuara tertinggi, dan mendapatkan kursi pertama DPD RI utusan provinsi Bengkulu.

Baru banyak orang mencari tau data wanita ini, termasuk kisah sukses (success story)-nya. Rupanya dia seorang wanita hasil blasteran dari Rejang Utara-Mukomuko dan Kabupaten Seluma, Selatan Bengkulu.

Di dunia politik, pemilihan langsung akan cukup menentukan secara signifikan terkait jaringan keluarga, handai tolan dan persaudaraan. Rupanya, strategi itulah yang dijalani Meriani dalam memulai langkah poltik memenangkan Elisa Ermasari.

Tentu saja keberadaan sebagai pengusaha, membuat banyak pihak mengakui bahwa kesiapan logistik pasti dimiliki Meriani dalam perjuangan besar.

Tawaran Rohidin menjadikannya wakil, bagi Meriani adalah awal menuju langkah politik berikut ke depan, karena Rohidin hanya berkesempatan satu priode lagi. Oleh karena itu figure Meriani disimpulkan sebagai trigger kekuatan bagi Rohidin Mersyah.

Trilyunan APBN Masuk Bengkulu

Lalu Rohidin Mersyah sebagai seorang incumbent, adalah Gubernur yang paling sukses dalam 4 periode terakhir Kepala Daerah. Dana APBN puluhan trilyun mampu digelontorkan ke provinsi Bengkulu selama kepemimpinannya.

Dana itu untuk membangun tol Bengkulu menuju Kepahiang, membangun infrastruktur jalan dan jembatan di Pulau Enggano, dan membangun fasilitas pelabuhan laut, di Enggano, Linau Kabupaten Kaur, dan Pulau Baai sendiri.

Rohidin adalah seorang doktor jebolan Universitas UGM Jogyakarta, selalu berjuang menegakkan integritas wibawa pemerintah selama menjadi Gubernur Bengkulu.

Maka dia memastikan, penggunaan keuangan APBD harus digunakan dengan sistem keuangan yang benar. Hal itu dapat dibuktikan dengan 7 kali berturut-turut mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini prestasi terukur dari lembaga yang paling kredibel.

Konektifitas Petinggi Dari Lampung Tak Terbukti Untuk Bengkulu

Lalu berikut, harus dibuka rekam jejak pasangan rival (lawan). Apa prestasi Helmi Hasan?, selama menjabat Walikota 2 priode. Saya sebagai penulis mencari data tentang terobosan apa di kota Bengkulu.

Masyarakat mengatakan seribu jalan gang dibangun. Tetapi rupanya itu bukan terobosan, karena uangnya hasil pinjaman dari sebuah bank di Jawa Barat.

Artinya tetap APBD Pemerintah Kota kena beban beberapa tahun untuk membayarnya dengan bunga cukup besar. Ini terkonfirmasi di DPRD Kota Bengkulu, karena menyetujui kesepakatan tersebut sekian tahun lalu.

Seterusnya para simpatisan Helmi mengatakan, dia ada konektifitas dengan petinggi di Jakarta dari Lampung. Karena Helmi adik Zulkifli Hasan dari Lampung, Ketua Umum PAN Pusat.

Mestinya, dia saat menjabat Walikota mendapatkan kesempatan untuk menggelontorkan APBN sebagai terobosan untuk membangun kota Bengkulu. Tentu demi kepentingan masyarakat umum, bukan semata-mata kepentingan politik.

Kami mencari data itu, tidak ditemukan sampai terakhir Helmi Hasan menjabat sebagai Walikota.

Tidak terbukti kinerja yang berbasis terobosan di Kota Bengkulu, selain hanya membanggakan ada koneksitas dengan kakaknya.

Masih banyak rekam jejak yang bisa dibuka, termasuk proses hukum yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota saat Helmi menjabat, akan terkonfirmasi di Kejari saat itu.

Berikut pasangan Helmi Hasan, yaitu Mian, mantan Bupati Bengkulu Utara, juga kepala daerah yang menjalankan pucuk pemerintahan dengan prestasi biasa-biasa saja.

Tidak ada yang menonjol, yang dapat dijadikan acuan sebagai bahan pertimbangan masyarakat menentukan pilihan. Tidak ada trigger yang cukup menarik, yang dapat dikonfirmasi di OPD Bengkulu Utara.

Namun kita sepakat, bahwa semua kandidat yang ada adalah putra-putri bangsa yang sudah diuji dengan level kepemimpinannya masing-masing. Dan itu ada rekam jejaknya yang tidak mungkin disembunyikan.

Siapa, mengapa, ada apa, di mana, adalah ilmu kepenulisan yang harus disampaikan kepada masyarakat tentang mengkaji seseorang, apa lagi untuk calon pemimpin. Militansi masyarakat Bengkulu diuji kejujuran dan kecerdasannya pada Pilkada yang diikuti dua pasang kontestan ini. (*)

Penulis adalah Ketua Forum Komunitas Peduli Bengkulu (FKPB) Provinsi Bengkulu, dan Pimred Fokus Bengkulu.blogspot.com

Trending di Opini