Satujuang- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan poin-poin penting dari pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Managing Director of Operations World Bank, Anna Bjerde, beserta tim.

Pertama, World Bank mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen dengan tingkat inflasi rendah, yakni 2,58 persen pada kuartal I.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pertumbuhan ekonomi global saat ini hanya sekitar 2,6 hingga 2,7 persen, sehingga pertumbuhan Indonesia tetap dinilai positif.

Kedua, World Bank juga memberikan penghargaan terhadap program-program pemerintah, seperti pengurangan kemiskinan dan inisiatif infrastruktur untuk pertanian, termasuk irigasi.

Delegasi World Bank dari Lombok mencatat peningkatan pendapatan petani dan perbaikan hasil pertanian yang mendongkrak nilai tukar petani.

Ketiga, program stunting yang di Jalankan oleh Indonesia melalui Early Childhood Program mendapat pujian.

Presiden Jokowi melaporkan penurunan tingkat stunting dari 37 persen menjadi 21 persen, serta penurunan kemiskinan ekstrem dari 6,2 persen menjadi 0,8 persen.

Selain itu, Presiden juga menyampaikan tentang Dana Desa sebesar Rp71 triliun dan pentingnya food resiliency serta green energy, termasuk program energi bersih seperti hydro, solar, dan geotermal.

Keempat, World Bank menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur transmisi listrik di Indonesia, yang akan menjadi prioritas pemerintah.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjaga harga energi yang terjangkau bagi masyarakat melalui berbagai sumber energi dan konektivitas antar pulau.

Kelima, World Bank mencatat beberapa program dukungan untuk infrastruktur listrik di Indonesia.

Airlangga menjelaskan bahwa beberapa best practice dari India, seperti dukungan dana untuk PLN dari World Bank, menunjukkan bahwa program Indonesia berskala besar dan dapat menjadi contoh bagi negara lain.(Red/CNN)