Ongku Khotiek Sulaiman menang dalam pertarungan sengit itu dan kawanan harimau mengaku kalah.
Kawanan harimau memutuskan kembali ke dalam rimba belantara, berjanji tidak akan mengganggu lagi, asalkan manusia tidak melanggar kesepakatan antara Ongku Khotiek Sulaiman dengan raja harimau.
Di era tahun 1978 an, setelah 35 tahun meninggalkan Semidang Bukit Kabu, masyarakat yang dulunya mengungsi bersama anak cucunya kembali ke tanah leluhurnya itu.
Saat ini wilayah tersebut sudah terdiri dari beberapa Desa Definitif otoritas kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah.
Mayoritas berprofesi sebagai petani sawit dan karet dengan sumber daya alamnya tambang batubara yang dikelola sejak tahun 1984.
Juga disebutkan, salah satu alasan mereka kembali ke kawasan, karena adanya orang-orang marga Seluma yang datang dan mengklaim kepemilikan tanah disana.
Sementara Wak Mas Diah sang penjagal, dikisahkan mati dalam suatu pertempuran pergerakan melawan Belanda di Bengkulu.
Didekat Bukit Kabu ada satu keramat yang biasa disebut oleh masyarakat setempat “Keramat Serunting” dan diatas puncak bukit itu, konon ceritanya ada benda peninggalan sejarah leluhur terdahulu.
Setiap masuk bulan Juni tiap tahun, masyarakat setempat beramai-ramai melakukan ritual Semidang Bukit Kabu. Memanjatkan doa keselamatan agar terhindar dari bencana.
Sumber: Alm.Hud dan diceritakan kembali oleh Hery Kuswari