Bengkulu – Calon Gubernur (Cagub) Bengkulu nomor urut 2 Rohidin Mersyah berikan contoh integritas seorang pemimpin yang layak untuk dicontoh.
Didampingi kuasa hukumnya, Ia menyempatkan diri untuk datang ke kantor Bawaslu Provinsi Bengkulu, memenuhi panggilan untuk menyampaikan klarifikasi beberapa laporan tentang dirinya, Kamis (24/10/24) siang.
Dimana sebelumnya, petahana gubernur Bengkulu ini telah dilaporkan masyarakat terkait dugaan pelanggaran pilkada.
“Saya mengklarifikasi bahwa laporan di Ketahun, itu dalam posisi saya sebagai ketua Golkar provinsi,” terang Rohidin saat diwawancarai.
Lalu, kata dia, disaat itu dirinya menghadiri undangan acara syukuran dilantiknya anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari partai golkar, yakni Juhaili.
“Tidak membawa embel-embel paslon, bahkan saat itu bukan jadwal kampanye saya,” paparnya.
Rohidin menjelaskan, bahwa laporan dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada dirinya tidak seperti apa yang disangkakan oleh pelapor.
Lebih lanjut calon gubernur yang berpasangan dengan pengusaha sukses, Meriani ini, juga membantah kejadian ditempat lainnya yang dianggap aksi money politic seperti yang dituduhkan.
“Seperti pasar, ya namanya juga pasar kaget, ada yang jual terong, ada yang jual mangga dan jualnya dikit-dikit bahasa dusunnya cumpuk-cumpuk, ya tentu karena masyarakat semua telah mengenal saya. Ada teriakan pak rohidin beli jualan saya, pak rohidin tolong beli jualan saya, tentu saya yang masih merasa sebagai gubernur yang sedang cuti, tergerak untuk membeli semuanya walaupun sedikit-sedikit,” terangnya.
Lebih lanjut Rohidin menjelaskan bahwa, pengertian money politik itu memberi uang dengan mengajak orang memilih.
Ia juga mengajak agar para awak media untuk memberitakan sesuai porsinya, tidak melebih-lebihkan dan tidak pula ada yang ditutup-tutupi.
“Kita berharap masyarakat bisa menjadi lebih cerdas sehingga betul-betul kembali memilih pemimpin yang bisa amanah,” pungkasnya mengakhiri. (Red)