Satujuang- 10 tahun terakhir selama kepemimpinan Helmi Hasan ternyata kota Bengkulu jadi penyumbang tertinggi angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu.
“Menjadi pertanyaan penting, kenapa Kota Bengkulu dalam 10 tahun terakhir terus-terusan menjadi penyumbang terbesar angka kemiskinan,” ungkap Beni Ardiansyah S.IP, Minggu (15/9/24).
Beni menuturkan, kondisi ini tentunya tak lepas dari seberapa optimal peran Walikota dan Wakil Walikota dalam mengupayakan penurunan angka kemiskinan di Kota Bengkulu.
Dalam kurun 10 tahun terakhir, kata Beni, seperti diketahui ibu kota provinsi ini, dipimpin oleh Helmi Hasan, dengan tema yang didengungkan “Religius dan Bahagia Kota Bengkulu Menginpirasi Nusantara”.
“Sepertinya tema ini masih jauh dari harapan untuk penentasan kemiskinan yang ada di Kota Bangkulu, karena 10 tahun terakhir kota Bengkulu masih menjadi wilayah penyumbang angka kemiskinan terbesar di Provinsi Bengkulu,” bebernya.
Beni menjelasakan, berdasarkan data BPS pada tahun 2023 jumlah masyarakat miskin di Provinsi Bengkulu ada sebanyak 288 ribu jiwa, dan 56 ribu jiwa atau 19 persen masyarakat miskinnya ada di Kota Bengkulu.
Data kemiskinan ini menujukan bagaimana korelasi program-program yang dibuat tidak dapat menyentuh masalah yang ada di Kota Bengkulu terutama dalam pengentasan angka kemiskinan.
“Ini soal keberpihakan kepala daerah terhadap rakyatnya,” tegas Beni.
“Beberapa tahun disaat wabah Covid-19 pemerintah Kota Bengkulu menghabiskan miliaran uang untuk membeli dan membagikan mie istan kepada rakyatnya secara gratis namun program itu sebenarnya hanya kamuflase keberpihakan,” paparnya.