Menu

Mode Gelap
Data Keluarga Jokowi, Menteri hingga WNI Dijual di Internet Perkara Dukungan Politik, Ketua APDESI Bengkulu Beserta 200 Kepala Desa Akan Dilaporkan Nyatakan Dukungan Untuk Helmi-Mian, Ratusan Kepala Desa di Bengkulu Terancam Diberhentikan AFJ F.A.I.R #2, Edukasi Kesejahteraan Ayam Petelur Bebas Sangkar Tingkatkan Solidaritas Bikers di Indonesia, BRI Finance Dukung Kegiatan Touring Paper.id Dorong Pertumbuhan Kartu Kredit untuk UKM di Indonesia

Hukum

Tawuran Berujung Maut, Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembacokan di Palmerah Jakbar

badge-check


Polres Metro Jakarta Barat sedang memperlihatkan barang bukti senjata tajam yang dipergunakan pelaku saat tawuran Perbesar

Polres Metro Jakarta Barat sedang memperlihatkan barang bukti senjata tajam yang dipergunakan pelaku saat tawuran

Satujuang berujung maut, 2 pelaku pembacokan yang tergolong masih remaja berinisial SI (17) dan TF (16) berhasil di tangkap Polres Barat bersama Polsek Palmerah di Jalan Taman Semangka, Palmerah, Barat, pada Selasa (3/9/24).

yang memakan 1 korban tewas berinisial DN (19) ini terjadi akibat bentrokan antara kelompok “Kamus Gantung” yang bergabung dengan “Gang Buaya” melawan kelompok “Selebritis 02” yang bergabung dengan “Kebon Jahe.”

Wakapolres Barat, Akbp Teuku Arsya Khadafi, didampingi Kasat Reskrim Polres Barat, AKBP Andri Kurniawan, mengungkapkan bahwa insiden ini telah direncanakan sebelumnya melalui .

Kedua kelompok telah saling menantang dan mengatur pertemuan untuk bentrokan di lokasi yang telah mereka sepakati.

“Korban DN (19) meninggal pasca bentrokan tersebut karena mengalami 2 luka bacokan pada bagian leher sebelah kanan dan kiri dengan kedalaman sekitar 2 – 3 cm dengan panjang 10 – 15 cm sehingga mengakibatkan nyawa korban tidak tertolong ,” Ujar Arsya, Selasa, (10/9).

Arsya menjelaskan, Bahwa mereka juga kerap berganti ganti nama kelompok dan juga terkait dimedia sosial mereka kerap berganti ganti

“Hal ini untuk menujukan eksistensi kelompok mereka, ” bebernya

“Kami mengimbau kepada masyarakat terkait persoalan ini merupakan tanggungjawab banyak pihak, hal ini tidak bisa hanya mengandalkan pihak kepolisian saja”, ucap Arsya.

“Tentunya peran orang tua, pihak pengajar, para tokoh masyarakat, tokoh agama sangat diperlukan untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang lagi,” imbuhnya

Trending di Hukum