Menu

Mode Gelap
Polisi Bekuk 2 Pelaku Penodongan di Batu Ceper Tangerang, Begini Kronologinya Orientasi Anggota DPRD Bengkulu Resmi Ditutup, Plt Gubernur Beri Pesan Ini PTPP Selesaikan Proyek Pelabuhan East Java Multipurpose Terminal Tepat Waktu Doyan Belanja Pakai Pay Later, OJK Catat Pembiayaan BNPL Meningkat Israel Serang Target Hizbullah di Beirut, 37 Tewas dan 151 Terluka Pendaftaran Seleksi PPPK 2024 Dibuka, Simak Jadwalnya Berikut

Hukum

Tawuran Berujung Maut, Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembacokan di Palmerah Jakbar

badge-check


Polres Metro Jakarta Barat sedang memperlihatkan barang bukti senjata tajam yang dipergunakan pelaku saat tawuran Perbesar

Polres Metro Jakarta Barat sedang memperlihatkan barang bukti senjata tajam yang dipergunakan pelaku saat tawuran

Satujuang berujung maut, 2 pelaku pembacokan yang tergolong masih remaja berinisial SI (17) dan TF (16) berhasil di tangkap Polres bersama Polsek Palmerah di Jalan Taman Semangka, Palmerah, , pada Selasa (3/9/24).

yang memakan 1 korban tewas berinisial DN (19) ini terjadi akibat bentrokan antara kelompok “Kamus Gantung” yang bergabung dengan “Gang Buaya” melawan kelompok “Selebritis 02” yang bergabung dengan “Kebon Jahe.”

Wakapolres , Akbp Teuku Arsya Khadafi, didampingi Kasat Reskrim Polres , AKBP Andri Kurniawan, mengungkapkan bahwa insiden ini telah direncanakan sebelumnya melalui .

Kedua kelompok telah saling menantang dan mengatur pertemuan untuk bentrokan di lokasi yang telah mereka sepakati.

“Korban DN (19) meninggal pasca bentrokan tersebut karena mengalami 2 luka bacokan pada bagian leher sebelah kanan dan kiri dengan kedalaman sekitar 2 – 3 cm dengan panjang 10 – 15 cm sehingga mengakibatkan nyawa korban tidak tertolong ,” Ujar Arsya, Selasa, (10/9).

Arsya menjelaskan, Bahwa mereka juga kerap berganti ganti nama kelompok dan juga terkait dimedia sosial mereka kerap berganti ganti

“Hal ini untuk menujukan eksistensi kelompok mereka, ” bebernya

“Kami mengimbau kepada masyarakat terkait persoalan ini merupakan tanggungjawab banyak pihak, hal ini tidak bisa hanya mengandalkan pihak kepolisian saja”, ucap Arsya.

“Tentunya peran orang tua, pihak pengajar, para tokoh masyarakat, tokoh agama sangat diperlukan untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang lagi,” imbuhnya

Trending di Hukum