Staf ondel-ondel, begitulah kata Assisten KASN Pengawasan Bidang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Wilayah 1, Dr.Sumardi SE CA M.Si.
Harus disadari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memiliki peranan sentral, badan ini merupakan garda terdepan pemerintah daerah khususnya dalam kebencanaan.
Secara tidak langsung badan ini berhubungan erat dengan keselamatan nyawa masyarakat, terutama saat terjadi situasi kebencanaan di wilayah kerjanya. Mereka ini penting keberadaannya.
Bahkan, kantor BPBD menjadi salah satu rujukan titik lokasi berkumpulnya para pejabat tinggi daerah untuk penyelamatan diri ketika terjadi keadaan darurat karena datangnya bencana yang tiba-tiba.
Dengan posisinya yang krusial tersebut, sangat wajar dan bahkan bisa dibilang wajib, pemimpin BPBD ini haruslah orang yang berkompeten keilmuannya dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Mereka haruslah orang yang peduli dengan keselamatan orang banyak, sosialis, paham apa itu bencana, bagaimana menangani dan menghadapi bencana bahkan diwajibkan untuk mengutamakan kepentingan umum ketimbang kepentingan pribadi mereka sendiri.
Harusnya sih begitu.
Soal alat kerja, alat mereka dituntut untuk selalu siap sedia, karena datangnya bencana siapa yang tau Bencana tidak akan ada dalam catatan kalender setiap tahunnya juga tidak ada undangannya seperti halnya orang nikah.
Bayangkan, ketika bencana datang alatnya bermasalah semua, lebih-lebih lagi alatnya entah dimana keberadaannya. Mungkin sedang di bengkel atau sedang diparkir di suatu tempat atau sedang susah bergerak, sedang istirahat karena lelah habis dipakai untuk mencari nafkah.
Gimana nasib masyarakatnya saat itu terjadi Bahagia
Okelah, alatnya siap. SDM nya bagaimana Sudah siapkah pengetahuan dan fisiknya, coba dicek betul-betul.
Dengan pentingnya peran BPBD tersebut, maka apakah tepat jika tempat ini diisi oleh orang-orang yang hanya memikirkan perutnya sendiri Yang terkesan hanya mengumpulkan pundi-pundi. Keselamatan masyarakat jangan dijadikan ajang coba-coba.
Kembali ke staf ondel-ondel, saat keadaan darurat, staf ondel-ondel ini nantinya dimana posisinya Bertugas menghandle urusan kantor, apa bertugas turun di lapangan langsung
Apa iya dia mau kerja seperti yang diharapkan Seperti PNS dan honorer yang memang ada kewajiban bekerja Soalnya, staf ondel-ondel ini tak punya dasar hukum yang mengikat, dia bukan PNS ataupun honorer.
Terus bagaimana untuk meminta dia berkerja
Lebih-lebih lagi kalau terbukti staf ondel-ondel ini adalah kader salah satu partai, yang mau maju pula jadi anggota dewan tahun depan. Yakin tidak bakal melenceng kerja BPBD nya
Terbesit dalam pikiran, kalau belum jadi saja sudah nakal, bagaimana jika memegang kekuasaan Hmmm…
Jangan-jangan staf ondel-ondel ini, muncul hanya sebatas mau uang sangu pelatihan saja, atau buat cari-cari langkah. Entahlah siapa yang tau. Mereka juga hanya diam saja, tak berani mengatakan apa-apa.
Mungkin mereka berlindung dibelakang gagahnya pemimpin daerah yang juga hanya bisa diam membisu, entah mengerti entah juga tidak juga soal apa permasalahannya. Soalnya mereka dari warna yang sama.
Apakah kepentingan politik harus selalu jadi yang utama ketimbang kepentingan masyarakat
Takutnya, ketika bencana datang, alamat bubar jalan. Ibarat mie, ini menu spesial pake telor.
Jadi, ada baiknya sang pemimpin menyeleksi ulang siapa saja yang mau diberikan tugas kedepannya, mumpung belum habis masa. Sebelum fenomena gunung es itu terjadi.
WaPimRed