Satujuang- Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Peringatan ini bukan hanya untuk mempererat tali persaudaraan antar umat Islam, tetapi juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sejarah mencatat bahwa perayaan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Muzhaffaruddin Al-Kaukabri dari Irbil, Irak, pada awal abad ke-7 Hijriyah.
Raja Muzhaffar mengadakan perayaan besar-besaran yang melibatkan seluruh rakyat dan para ulama dari berbagai bidang ilmu, serta menyembelih ribuan kambing dan unta sebagai hidangan.
Peringatan Maulid Nabi hingga kini dianggap sebagai tradisi yang baik dan telah menjadi bagian dari budaya umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Perayaan ini umumnya meliputi kegiatan seperti pengajian, ceramah agama, pembacaan syair tentang kehidupan Nabi Muhammad, dan pemberian sedekah.
Selain itu, beberapa orang menghiasi rumah dengan lampu-lampu, mengadakan pawai, dan berbagai kegiatan lainnya.
Di hari Maulid Nabi, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan berikut: pertama, membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW sesuai dengan Surah Al-Ahzab ayat 56 yang memerintahkan umat Islam untuk bersalawat kepada Nabi.
Kedua, berzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, termasuk melakukan salat sunnah dan membaca Al-Qur’an.
Ketiga, membaca dan menceritakan sejarah hidup Nabi Muhammad untuk menambah kecintaan dan pemahaman terhadap ajaran beliau. Keempat, berpuasa pada hari Senin, karena Rasulullah SAW dilahirkan pada hari tersebut.