Satujuang– Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal fenomena kotak kosong dalam Pilkada Serentak 2024.
Menurut Presiden Jokowi, fenomena kotak kosong di Pilkada Serentak 2024 menggambarkan bagian dari demokrasi yang harus diterima.
“Ya memang kenyataannya di lapangan seperti itu. Kotak kosong pun juga ada proses demokrasi,” ujar Presiden Jokowi saat kunjungan ke Jawa Timur, Jumat (6/9/24).
Seperti diketahui, Kotak kosong merujuk pada situasi di mana pasangan calon kepala daerah tidak ada atau tidak memenuhi syarat untuk bertanding dalam pemilihan, sehingga pemilih hanya bisa memilih calon tunggal atau kotak kosong pada kertas suara.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mencatat terdapat 41 daerah yang hanya memiliki calon tunggal pada Pilkada 2024. Catatan KPU ini berdasarkan data per Rabu (4/9) pukul 23.59 WIB.
Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin menyebut, 41 daerah itu terdiri atas 1 provinsi, 35 kabupaten, dan 5 kota. Berdasarkan data dari KPU, Kamis (5/9/2024), tersisa 41 wilayah dengan calon tunggal yang sebelumnya sebanyak 43 daerah.
Di kalangan masyarakat umum, fenomena kotak kosong telah memicu diskusi hangat. Tak sedikit masyarakat merasa prihatin dengan kondisi ini dan menganggapnya sebagai tanda adanya masalah dalam sistem pencalonan dan pemilihan.
Ahmad Jailani, seorang warga Jakarta, mengungkapkan rasa kekecewaanya soal fenomena kotak kosong.
“Ini sangat mengecewakan. Kita berharap calon-calon yang maju dalam pemilihan adalah orang-orang yang benar-benar siap memimpin, bukan hanya ‘kosong’, Ini menunjukkan ada masalah serius dalam sistem pencalonan,” ujarnya. (AHK)