Menu

Mode Gelap
Kopi Bengkulu Semakin Jadi Pusat Perhatian, Pak Sahid Cofee Jadi UMKM Terfavorit Pemkab Blitar Kembalikan Kejayaan Tembakau Dengan Memanfaatkan Anggaran DBHCHT 2024 Tekan Kasus Curanmor, Polsek Tamansari Bagikan 80 Gembok Gratis untuk Warga Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Antar Geng di Cengkareng Jakbar Asosiasi UMKM Resmi Berdiri, Rohidin Dorong Perlindungan Pekerja Non-Formal Serahkan SK, Rohidin: Pengangkatan PPPK Tanpa Biaya

Info Desa

Air Sumur Warga Keruh dan Busuk Diduga Kuat Tercemar Limbah PT KGS

badge-check


Pengambilan Sample Air Sungai Perumbaian Yang Sempat Dilakukan Pada Bulan Agustus Kemarin Perbesar

Pengambilan Sample Air Sungai Perumbaian Yang Sempat Dilakukan Pada Bulan Agustus Kemarin

Satujuang- Air sumur warga Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal Kabupaten berubah menjadi keruh dan mengeluarkan aroma tak sedap (bau busuk).

Dugaan sementara air sumur milik warga ini tercemar limbah PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS) yang mengalir di sungai Perumbaian.

Hal ini dikuatkan karena jarak sumur dan sungai yang hanya berkisar 20 meter. Ditambah lagi, air sungai Perumbaian sering ditemukan berubah warna dan mengeluarkan aroma busuk pada malam hari.

“Kondisi air sumur berubah menjadi keruh dan mengeluarkan bau busuk,” ungkap Hartono (42), salah satu warga desa Ulak Pandan beberapa waktu lalu.

Sekarang untuk konsumsi sehari-hari, ia dan keluarga tidak lagi menggunakan air sumur. Ia terpaksa membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan harian keluarganya.

Karena khawatir air sumur mengandung bakteri, dan beresiko pada kesehatan anggota keluarganya jika dikonsumsi.

Mengatasi hal tersebut, Hartono berinisiatif menyaring air sumur dengan cara tradisional menggunakan kain dan bebatuan kecil sebelum digunakan.

“Perbedaannya cuma pada warna, kalau untuk aroma busuknya masih ada mas,” terang Hartono.

Setidaknya, kata dia, dengan cara ini bisa menimalisir dari kuman-kuman yang terdapat pada kandungan air sumur.

“Sebenarnya saya kurang tahu, kenapa air sumur saya ini berubah warna dan mengeluarkan aroma busuk. Dugaan sementara saya, ini faktor dari aktivitas pembuangan limbah pabrik kelapa sawit diatas ini,” bebernya.

Menyikapi kondisi ini, awak media mencoba mengkonfirmasi salah satu pejabat di PT KGS, Pitros, untuk menanyakan bagaimana hasil laboratorium pemeriksaan air sungai yang sempat dilakukan bulan lalu.

Trending di Info Desa