Oleh: Raghmad Satujuang

Permasalahan mengenai sampah di Kota Bengkulu merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Karena untuk saat ini sampah di Kota Bengkulu masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan dalam hal penanganannya.

Padahal jika dilihat dari dampak yang pasti terjadi dalam masyarakat jika penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan dan keindahan lingkungan.

Kemudian potensi terjadi banjir akan lebih besar karena tidak menutup kemungkinan sampah akan menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam seperti banjir dan menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area polusi sampah.

Jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang maka dapat mempengaruhi arus investor daerah, daya jual dan daya tarik daerah tersebut akan menurun drastis.

Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah, mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan.

Mengakibatkan berbagai macam penyakit bisa ditimbulkan di area polusi sampah tersebut seperti terindeksi saluran pencernaan, tifus, disentri dan lainnya.

Faktor pembawa penyakit tersebut adalah lalat dan berkembangnya nyamuk-nyamuk yang menginfeksi manusia dikarenakan sampah yang menggunung.

Penumpukan sampah di beberapa titik dalam wilayah kota Bengkulu saat ini bahkan sudah menjadi hal yang sangat familiar dimata masyarakat.

Janji penanganan lebih baik terhadap sampah di Kota Bengkulu pun sudah sangat sering didengarkan.

Masyarakat bisa dibilang sudah jengah dengan janji-janji manis yang terkesan hanya pepesan kosong tersebut.

Ditambahkan lagi persoalan tempat pembuangan akhir hingga pengelolaannya pun selalu saja menjadi alasan ketidakmampuan penanganan.

Belum lagi kendaraan pengangkut sampah yang sudah terlihat seperti seonggok besi tua yang sudah lelah untuk dipaksa bekerja.

Tidak terbayang bagaimana virus-virus dan bibit-bibit penyakitnya sudah menyebar menginfeksi warga yang kurang sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan.

Pembuangan sampah yang dilakukan menyebabkan pencemaran terhadap air, karena pembuangan sampah akan mengakibatkan terhambatnya proses air tanah.

Apalagi jika ada sampah -sampah plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah.

Dampaknya saat musim hujan tiba, tanah tidak bisa menyerap air dengan baik dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah yang tidak sanggup menahan tekanan air dan lalu menguap mencari daratan dan akhirnya akan menyebabkan banjir.

Lingkungan kotor serta polusi sampah bisa membawa dampak buruk baik itu terhadap manusia maupun terhadap lingkungan.

Dampak buruk lingkungan kotor serta polusi sampah terhadap lingkungan sendiri meliputi banyak hal dan salah satunya adalah pencemaran air.

Pencemaran air dapat terjadi ketika sampah dibuang ke sungai dan bukannya ke tempat sampah dan ini sering terjadi di wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh tim pembersihan sampah seperti di daerah terpencil, misalnya.

Selain mencemari air sungai, pembuangan limbah atau sampah juga dapat menghambat proses air tanah dan tentu saja ini merupakan sebuah kabar buruk mengingat air tanah sangatlah penting bagi manusia.

Selain mencemari sungai dan menghambat proses air tanah, sampah juga dapat mencemari tanah dan menjadikannya tidak sehat.

Tak hanya membawa dampak buruk bagi lingkungan, polusi sampah dan lingkungan yang kotor juga dapat membawa dampak buruk pada manusia yang tinggal di lingkungan tertentu.

Sebagai contoh, polusi sampah diketahui dapat mengakibatkan peningkatan berbagai macam penyakit infeksi saluran pencernaan, sebagainya.

Hal ini disebabkan karena dengan adanya sampah yang menumpuk tanpa dibuang ketempat yang selayaknya, binatang pembawa penyakit seperti lalat akan menjadi semakin banyak dan tentu saja, itu bukan satu-satunya dampak buruk lingkungan kotor serta polusi terhadap manusia.

Dampak lain dari lingkungan yang kotor dan polusi sampah terhadap manusia yang sudah semestinya kita cegah yaitu terjadinya gangguan pernafasan.

Pengelolaan sampah yang baik tak diragukan lagi menjadi salah satu kunci penting dalam menjaga kesehatan lingkungan.

Pengelolaan sampah yang buruk akan berakibat pada kotornya lingkungan serta polusi sampah yang tentu saja membawa banyak dampak buruk bagi manusia maupun lingkungan.

Penerapan kebijakan bayar uang sampah yang diterapkan kepada masyarakat kota Bengkulu ternyata tidak efektif dilakukan.

Kebijakan tersebut terkesan dipaksakan karena ketidakmampuan pemerintah setempat dalam mecari solusi persoalan sampah.

Faktor ekonomi dan tingkat kesadaran masyarakat semestinya menjadi salah satu tolak ukur untuk menerapkan aturan yang memaksa masyarakat mengeluarkan uang lebih untuk penanganan sampah.

Pemerintah daerah sudah seharusnya mempermudah akses pembuangan sampah, karena memegang peranan penting guna menghindari bertumpuknya sampah.

Pemerintah bisa mencontoh cara penanggulangan sampah di negara maju seperti di hari pengambilan sampah petugas-petugas kebersihan akan mendatangi kompleks perumahan warga secara langsung.

Warga tempat tinggal bisa menaruh sampah di tong yang sudah disediakan didepan rumah.

Apapila itu kurang efektif sediakan saja tempat penampungan yang tidak terlalu jauh dari pemukiman warga agar warga tidak terlalu malas untuk membuang sampah sehingga saat petugas yang mengangkutnya tidak besusah payah mengumpulkan sampah terlebih dahulu.

Selain itu pemerintah daerah mesti mengatur dan maksimalkan peran petugas kebersihan.

Petugas kebersihan adalah subyek utama untuk menangani obyek yang bernama “Sampah”.

Dinas kebersihan kota juga harus mengatur sistem kerja mereka sebaik mungkin demi hasil yang sangat optimal.

Misalnya mereka harus rutin melakukan pemeriksaan terhadap pengangkutan sampah setempat.

Petugas sampah tidak bisa dilihat sebelah mata, mereka harus diberikan semangat agar mereka bisa terus mengemban amanah dengan baik.

Tidak bisa dipungkiri jika kegiatan tersebut berjalan dengan baik akan membuat dampak yang baik pula bagi kota Bengkulu. Maka mereka harus di beri apresiasi untuk menghargai jerih payah mereka.

Pemerintah daerah juga seyogyanya gencar melakukan penyuluhan kepada warga tentang penanganan sampah yang benar serta bahayanya untuk lingkungan.

Misalnya memberikan perbedaan sampah organik dan non organik, bagaiman cara memperlakukan sampah berbahaya seperti botol, obat atau alat-alat rumah sakit.

Pemerintah juga dituntut untuk menggandeng LSM yang peduli lingkungan hidup.

Untuk mensosialisaikan kepada warga setempat dengan harapan menimbulkan kesdaran dan kepedulian untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

Penulis adalah wakil pimpinan redaksi di Satujuang.com