Meski Disidak Gubernur Hingga Ditetapkan Darurat, Pengerukan Pendangkalan Alur Pulau Baai Tetap Dilaksanakan April

Editor: Raghmad

Satujuang, Bengkulu- Meski sebelumnya sempat diinspeksi mendadak (sidak) Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan hingga ditetapkan status darurat.

PT Pelindo Bengkulu tetap melaksanakan pengerukan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu pada bulan April 2025 ini.

“Awalnya, pengerukan direncanakan pada April, tetapi kami minta dipercepat. Saya juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) darurat terkait hal ini,” kata Helmi Hasan pada Sabtu (29/3) lalu saat sidak.

Beberapa hari usai sidak tersebut, ternyata di lapangan belum terlihat pergerakan alat pihak PT Pelindo untuk melakukan pengerukan pada alur Pulau Baai yang mengalami pendangkalan.

Hari ini, Kamis (3/4) pengerukan akhirnya dimulai oleh pihak PT Pelindo, langkah awal dilaksanakannya pengerukan alur ini ditandai dengan prosesi titik nol di lokasi pendangkalan.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan, jika cuaca mendukung dan tidak ada kendala berarti, aktivitas keluar-masuk kapal melalui alur Pelabuhan Pulau Baai diperkirakan kembali normal dalam sepekan ke depan.

“Kami optimistis progres pengerukan ini akan berjalan cepat. Yang terpenting adalah bagaimana alur Pelabuhan Pulau Baai segera terbuka agar lalu lintas kapal yang saat ini terhambat, baik yang berada di dalam maupun di luar kolam pelabuhan, bisa segera teratasi,” jelasnya dalam rilis yang diterima satujuang.com.

Sementara General Manager (GM) Pelindo Regional 2 Bengkulu, S Joko, mengungkapkan bahwa saat ini pengerukan dilakukan menggunakan satu unit alat berat dan akan ditambah secara bertahap.

“Setelah sepekan pengerukan menggunakan alat berat, kami akan melanjutkan dengan mesin penyedot pasir. Dari hasil koordinasi dengan pihak pelaksana, pengerukan alur ini ditargetkan selesai dalam satu bulan ke depan. Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh dari Pemprov Bengkulu, khususnya Bapak Gubernur, serta Forkopimda Provinsi Bengkulu,” ujarnya.

Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu terus mengalami pendangkalan sejak 2018, yang berdampak pada kerugian ekonomi hingga triliunan rupiah setiap tahunnya.

Pelabuhan andalan provinsi Bengkulu ini diketahui terakhir dikeruk pada tahun 2020 lalu dengan anggaran sebesar Rp 42,1 Miliar oleh pihak Pelindo.

Tahun 2025 ini kabarnya pengerukan Pulau Baai diasumsikan membutuhkan anggaran sebesar Rp 1 triliun. Naik puluhan kali lipat dari pada tahun 2020.

📲 Ingin update berita terbaru dari Satujuang> langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *