Satujuang, Bengkulu– Seorang tiktoker Bengkulu, Rio Eko Adi Saputra secara gamblang mengkritik slogan Bantu Rakyat yang dipakai Gubernur dan Wali Kota baru di Bengkulu.
Melaui akun TikToknya @riokajut, Rio membandingkan slogan Bantu Rakyat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dengan Bantu Rakyat ala Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan serta Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi.
“Penduduk Bengkulu cuma 2 juta, Jawa Barat 50 juta, tapi yang ngaku bantu rakyat malah kaya bantu diri sendiri, keluarga dan tim sukses,” ucap Rio dalam videonya.
Rio mengatakan Bantu Rakyat ala Dedi Mulyadi salah satunya dengan menghapus semua tunggakan pajak kendaraan sampai 2024.
Penghapusan pajak tanpa syarat ribet, tanpa denda, tanpa sandiwara. Hasilnya samsat rame, keluarga senang, ekonomi hidup
“Ini baru program bantu rakyat, ini baru program 100 hari kerja,” tegas Rio.
Kalau di Bengkulu, kata Rio, programnya bernama bantu rakyat. Tapi rakyat mana yang dibantu?
Pasar ditertibkan tanpa solusi, rakyat kecil diusir, tapi tempat baru tidak jelas. Pedagang sudah usaha puluhan tahun malah dilibas seperti musuh negara.
“Pak Helmi pak Mian, pak Dedi dan pak Roni yang terhormat kalau main ke pasar yang dilihat itu jalan yang berlobang disekitaran pasar, bukan langsung main gusur,” celetuknya.
Kemudian saat ini kata Rio, pengangguran masih banyak di Bengkulu. Akibatnya banyak anak muda beralih profesi ke geng motor dan pencurian.
Suasana pesisir pantai yang dibilang pantai terpanjang ternyata tidak ada lampu penerangan. Sepi dan sudah seperti tidak terurus layaknya hutan rimba.
“Terakhir lihat pak sekarang banyak penarikan motor di jalan, sudah berani mereka pak. Hutang dan pinjol di mana-mana pak dan usaha sangat sulit berkembang. Programnya ada tapi hasilnya cuma nyangkut di baliho dan pidato,” bebernya.
Rio membandingkan dengan Dedi Mulyadi yang mengurus 50 juta warga, bisa berikan kebijakan pro rakyat.
Namun, kenapa Bengkulu yang cuma 2 juta, malah pelit kasih nafas. Gubernur dan Wali Kota diminta jangan cuma branding Bantu Rakyat.
“Buktikan kalau rakyat benar-benar dibantu. Saya ngajak seluruh masyarakat dan para mahasiswa di provinsi Bengkulu. Kita kawal semua pemimpin terpilih, jangan cuma diam, tuntut keadilan. Demokrasi yang keren itu demokrasi yang adil buat semua,” pungkasnya.