Menu

Mode Gelap
Polisi Beberkan Fakta Baru di Balik Kasus Pasutri Tewas di Cengkareng Jakbar Pengancaman Advokad di Polda Bengkulu Disaksikan Seorang Lurah, Siap Jadi Saksi Oknum LSM Sebar Fitnah, Pengacara dan Wartawan di Bengkulu Lapor ke Polda Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi yang Perlu Diwaspadai Kalimat yang Harus Dihindari Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Anak Bobby Kertanegara, Kucing Presiden Prabowo Subianto Jadi Tren Google 2024

SJ News

Kapolri Copot Kapolda Jawa Timur

badge-check


Kapolda Jawa Timur (Irjen Nico Afinta dimutasi Kapolri. Perbesar

Kapolda Jawa Timur (Irjen Nico Afinta dimutasi Kapolri.

Jakarta – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta dan dimutasi menjadi Staf Ahli Bidang Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri.

Mutasi Irjen Nico tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan Nomor: ST/2134/X/KEP/2022 yang diterbitkan Senin, tanggal 10 Oktober 2022.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membenarkan adanya mutasi sejumlah Perwira Tinggi (Pati) Polri tersebut, termasuk Irjen Nico Afinta.

“Ya betul, tour of duty and tour area, mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi,” kata Dedi, Senin (10/10/22) malam.

Selain Irjen Nico, Kapolri juga memutasi empat Pati Polri lainnya, yakni Irjen Teddy Minahasa Putra dari jabatan Kapolda Sumatera Barat menjadi Kapolda Jawa Timur.

Kemudian, posisi Kapolda Sumatera Barat diisi oleh Irjen Rusdi Hartono yang sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.

Irjen Rusdi Hartono juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri.

Kapolri juga memutasi Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol Asep Edi Suheri sebagai Wakil Kabareskrim Polri.

Lalu, memutasi Kombes Adi Vivid Agustiadi yang sebelumnya penugasan sebagai ajudan presiden, diangkat dalam jabatan sebagai Dittipidsiber Bareskrim Polri.

Seperti diketahui, insiden berdarah yang menewaskan setidaknya 131 orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Tragedi itu terjadi usai laga sepakbola derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC kontra Persebaya Surabaya tanggal 1 oktober 2022 lalu.

Polisi menyebut bahwa korban tewas karena terinjak-injak dan mengalami sesak napas akibat saling berdesak-desakan di pintu keluar stadion.

Mereka buru-buru keluar stadion lantaran tribune penonton dihujani gas air mata aparat.

Polisi kini telah menetapkan enam tersangka dalam insiden nahas itu.

Tiga orang tersangka diantaranya merupakan personel kepolisian yang diduga bersalah lantaran turit menghadirkan gas air mata di dalam stadion. (red/danis)

Trending di SJ News