Menu

Mode Gelap
Membatalkan Salat Saat Bencana Alam? Ini Pandangan Islam Makna Belalang Masuk Rumah, Pertanda Berdasarkan Berbagai Budaya Harga Komoditas Beragam, Minyak Mentah dan Batu Bara Menguat 7 Sumber Energi Alami untuk Dukungan Aktivitas Harian Hati-Hati Tren Suntik Kecantikan di Rumah, Ternyata Tidak Aman Kasus Dugaan Korupsi DLH, Kejari Karimun Tahan Kadis dan Mantan Kadis

Politik

Helmi Hasan Diminta Gentleman, Aizan: Beda Dengan Rohidin, Dia Berani Datang

badge-check


Tim Kuasa Hukum Romer [Dari Kiri] Aan Julianda SH, Aizan Dahlan SH MH, dan Jeky Haryanto SH Saat Diwawancarai di Kantor Bawaslu Provinsi Bengkulu Perbesar

Tim Kuasa Hukum Romer [Dari Kiri] Aan Julianda SH, Aizan Dahlan SH MH, dan Jeky Haryanto SH Saat Diwawancarai di Kantor Bawaslu Provinsi Bengkulu

Bengkulu – Aizan Dahlan SH MH, selaku pelapor sekaligus ketua Tim Hukum Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin-Meriani (Romer) meminta Helmi Hasan untuk bersikap gentleman.

Statment ini dilontarkannya saat diwawancarai di kantor Bawaslu Provinsi Bengkulu, usai memantau laporan yang mereka laporkan beberapa waktu lalu terkait dugaan pelanggaran pemilu oleh Helmi Hasan.

“Sebenarnya kita menunggu gentleman-nya paslon 01 terhadap laporan kita baik yang di Lebong maupun yang bagi minyak di Seluma, cuma kenyataannya hari ini dia mangkir dan malah mengutus tim hukumnya,” ujar Aizan, Sabtu (2/11/24).

Lebih lanjut Aizan menuturkan, sikap ini beda dengan yang ditunjukkan oleh Rohidin Mersyah, yang menunjukkan sikap gentle untuk hadir dan menjelaskan kepada Bawaslu.

Meskipun baru dipanggil 1 kali, Aizan berharap Helmi Hasan akan hadir saat dilakukan pemanggilan yang ke 2 nanti (besok, red).

“Kalau tidak juga, maka kami minta Bawaslu segera memproses. Karena hak klarifikasi tidak digunakan, berarti apa yang kita laporkan benar adanya. Kalau tidak benar, gentleman-lah klarifikasi di Bawaslu,” tutupnya.

Ditempat yang sama, Jeky Haryanto SH yang juga anggota tim kuasa hukum Romer saat mendampingi Aizan mengatakan bahwa, jangan berfikir klarifikasi adalah langkah untuk menyudutkan.

Padahal kata Jeky, pemberian klarifikasi sebenarnya bisa menguntungkan posisi Helmi Hasan sebagai terlapor.

“Mestinya dia hadir dan memberikan klarifikasi, menurut dia kejadian sebenarnya itu seperti apa,” terangnya.

Kemudian, kata Jeky, pihak mereka mendapatkan informasi dari Bawaslu bahwa yang hadir adalah Tim Kuasa Hukum Helmi Hasan-Mian yang menyampaikan adanya kekeliruan pada surat undangan pemanggilan, bahkan sempat diberitakan.

Lebih lanjut kata Jeky, yang ditampilkan dalam salah satu berita terkait undangan tersebut bukan bentuk asli surat undangan yang dikirimkan ke Helmi Hasan-Mian, tapi contoh format yang ada di dalam buku Peraturan Bawaslu.

“Saya pikir ini bukan substansial, kalo undangan dipanggil ya hadir dulu. Ini kan juga bentuk penghargaan kepada Bawaslu yang memang mempunyai tugas dalam pengawasan,” pungkasnya. (Red)

Trending di Politik