Satujuang- Program Kota Tanpa Kumuh/ KoTaKu di Kabupaten Blitar telah mencapai progres 100%, menjadi tanggung jawab penuh pemerintah daerah.
“Pengerjaan di tahun 2023, termasuk pengentasan pemukiman kumuh, termasuk perbaikan rumah layak huni, telah selesai 100%,” ujar Kabid Pengembangan Kawasan Permukiman, Arief Djaelani, Senin (8/1/24).
Arief Djaelani menekankan bahwa program pengentasan kawasan kumuh, awalnya didanai oleh APBN, namun karena tidak ada alokasi dana pada tahun 2023, selanjutnya dijalankan dengan APBD.
Proses perencanaan dan pengadaan konstruksi diharapkan dimulai pada bulan Januari, dengan perkiraan pelaksanaan konstruksi pada triwulan pertama tahun ini.
“Dalam pengerjaan terdapat sekitar 80 titik di 8 kecamatan, termasuk Kanigoro, Kademangan, Nglegok, Srengat, Wlingi, dan Garum,” imbuh Arief.
Meskipun anggaran infrastruktur mengalami penurunan mungkin karena tahun pemilu, diharapkan program ini dapat memajukan 14 kecamatan lain di kabupaten tersebut.
Menyoroti lingkungan kumuh, Arief menegaskan adanya 7 indikator, termasuk drinase, jalan, air bersih, sanitasi, persampahan, kebakaran, dan tata bangunan.
“Wilayah perkotaan menjadi fokus utama, dan saya berharap bahwa ketika suatu daerah telah bebas dari kumuh, prioritas dapat dialihkan ke daerah lain,” terangnya.
Program KoTaKu, dimulai sejak tahun 2015 dengan dana APBN, kini menggunakan APBD, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Arief juga mengundang partisipasi masyarakat untuk memberikan masukan melalui kepala desa jika ada kekurangan dalam pelaksanaan program.(NT/Herlina)