Menu

Mode Gelap
Harhubnas 2024, Bengkulu Siap Memimpin Transformasi Transportasi Pemprov Bengkulu Siap Gelar Rakor Literasi dan Kreativitas Akhir September Ini Tingkatkan Hasil Pertanian, Gubernur Rohidin Distribusikan Alsintan untuk Petani Bengkulu Dorong Kesejahteraan Penjahit, Gubernur Bengkulu Lantik Pengurus Baru PPWB Manfaat Air Cucian Beras, Solusi Kecantikan Kuno yang Kembali Populer Yogie Arry Ungkap Manfaat Susu Ikan untuk Kesehatan dan Ekonomi

Opini

Buku Teks dan Kebinekaan 

badge-check


Satia Zen Perbesar

Satia Zen

Sudah saatnya buku teks disusun dengan cerdas, saksama, dan berkelanjutan karena dengan adanya teknologi saat ini buku teks sebagai sumber belajar satu-satunya tidak lagi relevan.

Selain itu, buku teks yang cerdas juga memerlukan guru yang mumpuni secara pedagogis.

Guru harus mampu mendiagnosis kebutuhan siswa dan menimbang kompetensi yang perlu dicapai.

Kemudian guru dapat menggunakan buku teks sebagai panduan awal, tetapi juga melakukan eksplorasi lebih luas jika diperlukan.

Kemampuan mengelola proses dialogis antara guru, buku teks,dan siswa merupakan salah satu elemen penting dalam persiapan dan peningkatan kapasitas guru.

Selain itu, guru perlu melakukan kurasi materi relevan, strategi yang ditawarkan di dalam buku teks kemudian menghubungkannya dengan kondisi siswa serta kondisi geografis, sosial, dan kultural di mana mereka berada.

Dalam hal ini, perlu kiranya mempertimbangkan kondisi siswa yang tumbuh di lingkungan yang tidak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama, tetapi bahasa kedua setelah bahasa daerah.

Hal itu memerlukan strategi pengajaran dan perumusan buku teks yang berbeda. Jika kita percaya kebinekaan ialah bagian integral dari identitas bangsa Indonesia, perumusan buku teks yang menimbang kebinekaan tanpa menafikan keragaman identitas ialah mutlak.

Karena itu, penggunaan buku teks yang membantu siswa menguasai kedua bahasa secara luwes dan terampil merupakan keharusan.

Dengan demikian, kebinekaan sebagai kekayaan bangsa Indonesia dapat diwujudkan secara nyata dalam proses pembelajaran sehari-sehari.(mediaindonesia)

Trending di Opini