Satujuang- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato kontroversial di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan.
Megawati menegaskan kritiknya terhadap kepemimpinan saat ini, termasuk Presiden Joko Widodo, yang menurutnya tidak seharusnya mengembangkan konsep kebangsaan versi pribadi.
Ia menyatakan pentingnya mematuhi prinsip yang ditetapkan para pendiri bangsa, Jumat (5/7/24).
Megawati juga mengeluhkan bahwa kader-kader PDIP sering kali menjadi sasaran hukum, menyebut bahwa Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, bahkan pernah menjadi objek kemarahan pribadinya terkait masalah ini.
Ia juga menyoroti interaksi antara partainya dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengungkapkan kepercayaannya bahwa dirinya tahu betul dinamika internal lembaga tersebut, yang menurutnya dia yang mendirikan.
Selain itu, Megawati mengomentari permasalahan biaya kuliah tunggal (UKT) yang mengemuka, menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan realokasi dana bantuan sosial (bansos) untuk membiayai pendidikan, sebagai solusi agar pendidikan lebih terjangkau bagi masyarakat.
Dalam pidatonya, Megawati juga menyampaikan kekecewaannya terhadap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari, yang menurutnya melakukan pelanggaran serius, mencerminkan ketidakpuasan terhadap kondisi politik saat ini di Indonesia.(Red/tempo)
Dapatkan berita pilihan kami langsung di genggamanmu! Pilih kanal andalanmu, akses berita Satujuang.com di WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VavO9DU0lwgyedNGq30R