Oleh : Goenardjoadi Goenawan
Satujuang.com – Mengukur perkembangan ekonomi Indonesia, seperti melihat ekonomi Iran. Seperti Iran, Indonesia pun kaya dengan sumber daya alam.
Minyak Iran nomor 3 tertinggi sedunia. Sejarahnya Iran kembali ke Zaman Persian bersama era peradaban Yunani.
Kebesaran Persian adalah akibat tekanan dari Romawi mereka gunakan Islam. Indonesia memiliki kesamaan sejarahnya Indonesia kembali ke Zaman kejayaan Mongolia, kerajaan di Majapahit sudah maju pesat.
Jauh mendahului sejarahnya USA. Bahkan VOC pun perusahaan terbesar di dunia berdiri di Indonesia.
Kenapa kok ekonomi Indonesia dengan lokomotif konglomerat menjadi sandungan
Ada 5 alasan: Seluruh sumber daya alam Indonesia kembali ke minyak, kayu, batu bara, emas, nikel, tidak disimpan di dalam negeri.
Persis perkawinan uang dan angkatan bersenjata, uang konglomerat Indonesia betah dijaga oleh angkatan bersenjata Singapura.
Sifat uang adalah perlindungan nilai. Percuma kekayaan Oei Tiong Ham pun habis bila tidak dilindungi, baik oleh perang, political turbulence, atau hukum.
Seperti rush di Hongkong, terjadi brain drain orang orang Hongkong lari ke Singapura dan Inggris.
Hal yang sama terjadi di Jakarta. Keturunan konglomerat pun banyak exodus ke Singapura.
Industri hukum. Sama dengan perkawinan uang dan angkatan bersenjata, perlindungan nilai uang dan kepemilikan erat dengan industri hukum.
Di Singapura, jangankan Anda mencuri, Anda tidak bayar tilang, atau tidak bayar cicilan kredit laptop pun ID card dan passport akan dicoret. Anda tidak bisa buka rekening bank, apalagi kabur.