Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Essensial (KEE), berada di garda terdepan dalam pelestarian habitat sekaligus satwa Gajah Sumatera yang berada di Kawasan Konservasi Bentang Seblat hingga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Rohidin usai terima audiensi Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Essensial (KEE), di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa (23/8/22).
“Kita akan mengundang beberapa pemangku kepentingan di kawasan itu terkait kebutuhan dalam rangka memberikan habitat yang layak untuk konservasi Gajah Sumatera. Saya juga mendelegasikan dalam waktu dekat kepada Forum KEE bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu untuk meminta kepada perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar wilayah agar menyediakan koridor bagi Gajah Sumatera,” tegas Gubernur Bengkulu ke-10 ini.
Berdasarkan data analisis konsorsium yang terdiri dari Genesis Bengkulu, Kanopi Hijau Indonesia dan Lingkar Inisiatif menemukan hutan seluas 6.358,00 hektar tersebut saat ini telah berubah menjadi pertanian lahan kering campuran seluas 3.553 ha, lahan terbuka seluas 2.088 ha, semak belukar seluas 407,38 ha, dan perkebunan seluas 308,99 ha.
Sementara jumlah luasan ini diketahui berdasarkan hasil analisis tutupan lahan yang dilakukan oleh Konsorsium Bentang Alam Seblat melalui metodologi remote sansing memanfaatkan citra sentinel yang divalidasi menggunakan citra satelit google earth.