Menu

Mode Gelap
Tekan Kasus Curanmor, Polsek Tamansari Bagikan 80 Gembok Gratis untuk Warga Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Antar Geng di Cengkareng Jakbar Asosiasi UMKM Resmi Berdiri, Rohidin Dorong Perlindungan Pekerja Non-Formal Serahkan SK, Rohidin: Pengangkatan PPPK Tanpa Biaya Pengendalian Inflasi di Bengkulu Capai Hasil Terbaik di Sumatera Ciptakan Generasi Berkarakter, Pemprov Bengkulu Luncurkan Program Satu Tahfiz Satu Desa

Politik

Slogan Bantu Rakyat Dalam Bayang-bayang 10 Tahun Kemiskinan di Kota Bengkulu

badge-check


Beni Ardiansyah S.IP Perbesar

Beni Ardiansyah S.IP

Satujuang- 10 tahun terakhir selama kepemimpinan ternyata kota jadi penyumbang tertinggi angka kemiskinan di Provinsi .

“Menjadi pertanyaan penting, kenapa Kota dalam 10 tahun terakhir terus-terusan menjadi penyumbang terbesar angka kemiskinan,” ungkap Beni Ardiansyah S.IP, Minggu (15/9/24).

Beni menuturkan, kondisi ini tentunya tak lepas dari seberapa optimal peran Walikota dan Wakil Walikota dalam mengupayakan penurunan angka kemiskinan di Kota .

Dalam kurun 10 tahun terakhir, kata Beni, seperti diketahui ibu kota provinsi ini, dipimpin oleh , dengan tema yang didengungkan “Religius dan Bahagia Kota Menginpirasi Nusantara”.

“Sepertinya tema ini masih jauh dari harapan untuk penentasan kemiskinan yang ada di Kota Bangkulu, karena 10 tahun terakhir kota masih menjadi wilayah penyumbang angka kemiskinan terbesar di Provinsi ,” bebernya.

Beni menjelasakan, berdasarkan data BPS pada tahun 2023 jumlah masyarakat miskin di Provinsi ada sebanyak 288 ribu jiwa, dan 56 ribu jiwa atau 19 persen masyarakat miskinnya ada di Kota .

Data kemiskinan ini menujukan bagaimana korelasi program-program yang dibuat tidak dapat menyentuh masalah yang ada di Kota terutama dalam pengentasan angka kemiskinan.

“Ini soal keberpihakan kepala daerah terhadap rakyatnya,” tegas Beni.

“Beberapa tahun disaat wabah pemerintah Kota menghabiskan miliaran uang untuk membeli dan membagikan mie istan kepada rakyatnya secara gratis namun program itu sebenarnya hanya kamuflase keberpihakan,” paparnya.

Trending di Politik