Satujuang– Pemkot Batu terus berupaya secara intensif menurunkan angka stunting dengan menggelar “Rembuk Stunting Kota Batu Tahun 2023”.
Acara ini sebagai bentuk salah satu dari delapan aksi konvergensi stunting di kota ini di Gedung Balaikota Among Tani Kota Batu Kamis (2/11/23).
“Situasi stunting di Kota Batu masih fluktuatif.
Data menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kota Batu pada tahun 2019 mencapai 25,4%,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika Trisulandari.
Angka tersebut kemudian turun menjadi 14,83% pada tahun 2020, 14,4% pada tahun 2021, dan 13,8% pada tahun 2022.
Ditempat yang sama, Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa stunting merupakan fokus perhatian Presiden Jokowi.
“Perlu diingat jika angka stunting pada tahun 2024 tidak mengalami penurunan, akan ada sanksi bagi pejabat daerah dan pemerintah daerah di bawahnya,” ujar Aries menambahkan.
Aries juga menekankan bahwa semua elemen masyarakat harus bersatu dan bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.(NT/dws)