Presiden Prabowo: Evakuasi Seribu Warga Palestina ke Indonesia Bukan Relokasi Permanen

Editor: Andreas

Satujuang, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto, menegaskan bahwa rencana evakuasi sementara seribu warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel tidak dimaksudkan untuk memindahkan mereka secara permanen dari tanah kelahiran mereka.

Menurut Presiden Prabowo, evakuasi tersebut bersifat temporer dan akan dibalikkan jika kondisi di Gaza sudah membaik.

“Ini bukan tentang relokasi, melainkan bantuan kemanusiaan. Kami hadir untuk membantu,” tegas Prabowo saat menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Turki pada Jumat (11/4/25) sore waktu setempat.

Pernyataan itu disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan wartawan mengenai apakah evakuasi warga Palestina merupakan langkah pemindahan mereka ke luar Gaza.

Presiden juga menambahkan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap konsultasi dengan para pemimpin Palestina serta sejumlah pejabat dari negara-negara di Timur Tengah.

“Kami menawarkan diri untuk ambil bagian dalam mengurangi penderitaan rakyat Palestina. Ini merupakan respons atas permintaan komunitas internasional agar Indonesia berperan lebih aktif dalam krisis kemanusiaan ini,” ujar Presiden Prabowo.

Meski demikian, Presiden Prabowo belum mengungkapkan secara spesifik nama pemimpin Palestina yang akan diajak diskusi, maupun lokasi dan waktu pertemuan tersebut.

Demikian pula, hasil konsultasinya dengan Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan, di Abu Dhabi, serta dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, saat pertemuan di Ankara dan Antalya belum dirilis.

Kunjungan ke 5 negara Timur Tengah, UAE, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania yang dilakukannya sejak Rabu (9/4) merupakan bagian dari upaya intensif untuk membahas krisis kemanusiaan di Gaza serta merundingkan langkah evakuasi bagi para penyintas, termasuk mereka yang mengalami trauma dan luka-luka akibat konflik Israel-Palestina.

Dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada dini hari Rabu, Presiden menyampaikan bahwa evakuasi warga Gaza merupakan manifestasi dari komitmen Indonesia dalam mendukung keselamatan dan kemerdekaan rakyat Palestina.

“Meskipun situasinya kompleks, dedikasi Indonesia dalam mendukung rakyat Palestina mendorong kami untuk bertindak. Negara kita, sebagai salah satu negara non-blok dan dengan populasi Muslim terbesar di dunia, dipercaya mampu memberikan solusi yang diterima oleh semua pihak yang berkonflik,” ungkap Presiden Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo Subianto mengonfirmasi kesiapan Indonesia untuk mengangkut 1.000 warga Palestina dalam gelombang awal evakuasi melalui penyediaan armada pesawat, dengan prioritas bagi mereka yang terluka, mengalami trauma, atau merupakan anak yatim piatu.

Beliau menekankan bahwa implementasi rencana ini akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari semua pihak terkait dan terpenuhinya semua persyaratan yang telah ditetapkan.

Selain rencana evakuasi, Indonesia telah aktif menyalurkan berbagai bentuk bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Bantuan berupa makanan, peralatan medis, obat-obatan, pakaian, dan air bersih telah disalurkan melalui El Arish di Mesir dan juga dengan penurunan langsung dari udara bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania.

Tak hanya itu, kapal rumah sakit KRI Dr Radjiman Wedyodiningrat juga telah dikerahkan untuk berlabuh di El Arish guna merawat korban perang dari Gaza.

Tim medis yang terdiri dari prajurit TNI Korps Kesehatan tiga matra pun turut berperan dalam memberikan layanan kesehatan di rumah sakit lapangan dan rumah sakit terapung milik UAE, baik di Gaza maupun El Arish.

📲 Ingin update berita terbaru dari Satujuang> langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *