Satujuang- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H menjadi momentum penting untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Asisten I Setda Bengkulu, Khairil Anwar, menekankan bahwa dalam kehidupan berbangsa, nilai-nilai akhlak Rasulullah harus dijadikan pedoman, terutama dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
“Toleransi adalah kunci utama untuk menghargai perbedaan dan menjaga keharmonisan di tengah masyarakat yang beragam,” ujar Khairil.
Khairil mengingatkan pentingnya sikap toleransi dalam menghadapi keberagaman suku, agama, ras, dan budaya.
Hal ini sangat penting untuk memperkuat persatuan dan mencegah perpecahan, khususnya di Bengkulu.
“Keanekaragaman merupakan kekayaan yang harus dihargai dan dijadikan kekuatan untuk menciptakan masyarakat yang kokoh,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, H. Ahmad Yunizar menegaskan perlunya sinergi antara ulama dan umara untuk membangun masyarakat yang madani.
Menurut Yunizar, kolaborasi antara ulama yang membawa kekuatan spiritual dan umara yang mengelola pemerintahan sangat penting untuk menjaga stabilitas masyarakat di tengah era disrupsi informasi.
“Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai toleransi dan kemanusiaan di tengah perbedaan,” terang Yunizar.
Yunizar mengingatkan bahwa ulama dan umara memiliki peran vital dalam perkembangan peradaban manusia. Keduanya perlu bekerja sama dalam menyebarkan kebaikan, kedamaian, kesejahteraan, dan ketenteraman bagi masyarakat.(Adv/red)