Satujuang– Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mengalami penurunan akibat pelemahan harga minyak kedelai.
Penurunan CPO akibat pelemahan harga minyak kedelai ini berasal di Chicago Board of Trade (CBoT) pada Rabu (20/9/23).
Menurut data dari BMD yang dirilis, kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2023 turun sebanyak 41 Ringgit Malaysia per ton menjadi 3.659 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO November 2023 juga mengalami koreksi dengan penurunan sebesar 68 Ringgit Malaysia menjadi 3.659 Ringgit Malaysia per ton.
Di sisi lain, kontrak berjangka CPO Desember 2023 melemah sebanyak 28 Ringgit Malaysia menjadi 3.721 Ringgit Malaysia per ton, dan kontrak berjangka CPO Januari 2024 mengalami penurunan sebanyak 30 Ringgit Malaysia menjadi 3.756 Ringgit Malaysia per ton.
Selanjutnya, kontrak berjangka CPO Februari 2024 turun sebanyak 32 Ringgit Malaysia menjadi 3.790 Ringgit Malaysia per ton, dan kontrak berjangka CPO Maret 2024 jatuh sebanyak 34 Ringgit Malaysia menjadi 3.816 Ringgit Malaysia per ton.
David Ng, seorang trader Minyak sawit, mengungkapkan bahwa pelemahan harga CPO terjadi seiring dengan penurunan kontrak berjangka minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT).
Sentimen pasar juga tertekan oleh melemahnya pasar minyak mentah. Ia menambahkan bahwa support terlihat di 3.650 Ringgit Malaysia per ton dan resistance di 3.900 Ringgit Malaysia per ton.(sawit)
Komentar