Bengkulu – Dalam mengatasi kendala blank spot disekitar 80 desa dan low signal dilebih dari 30 desa Se-Provinsi Bengkulu.
Mulai terjawab dengan dijajakinya kerjasama awal antara Pemprov Bengkulu dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Tim Percepatan Implementasi Warkop Digital Bengkulu.
Langkah strategis Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ini dibahas bersama di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Rabu (19/1/22).
Dijelaskan Ketua Umum APJII Muhammad Arif, dari pertemuan awal pihaknya bersama Gubernur Bengkulu dan jajaran, mereka siap mendukung program Gubernur dalam penguatan infrastruktur digital atau layanan internet di Bengkulu.
Lebih lanjut Muhammad Arif, ada 2 program utama yang menjadi pokok pembahasan antara pihaknya dan Pemprov Bengkulu.
Pertama program Indonesia Internet Exchange (IIX), dimana saat ini telah hadir di 14 provinsi di Indonesia.
Kedua dengan hadirnya IIX tadi bertumbuh pengusaha internet baru di Bengkulu serta mengundang pengusaha internet dari luar Bengkulu untuk berinvestasi di Bengkulu.
“Semakin banyak penyedia jasa internet ini akan semakin mempercepat infrastruktur digital dan meningkatkan kwalitas layanan internet kepada masyarakat Bengkulu,” jelasnya.
“Kami bisa berkolaborasi dengan Pemprov Bengkulu dengan menghadirkan IIX itu,” sampainya.
Dikatakan Gubernur Rohidin, untuk menghilangkan blank spot, termasuk low signal, jelas akan semakin maksimal dan kompetitif bersama APJII.
Untuk langkah awal bersama APJII, Pemprov Bengkulu segera merealisasikan program IIX tersebut salah satunya Taman Budaya distrik internet exchange.
“Sehingga ada pusat untuk pendistribusian internet dan para pelaku penyedia jasa internet tidak cuma satu atau dua, sehingga lebih kompetitif, lebih murah, layanannya bisa lebih baik,” pungkas Gubernur Rohidin. (Mc)
📲 Ingin update berita terbaru dari