Satujuang- Kisruh parkir Alfamart Kota Bengkulu sepertinya akan berbuntut panjang, kesepakatan yang baru-baru ini muncul, bukan membuat reda justru semakin membuat panas situasi.
Pihak CV Hulubalang yang mendapatkan kuasa untuk mengelola Parkir di lahan Alfamart selama ini merasa tidak dilibatkan dalam pertemuan pihak Pemkot Bengkulu dengan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) dan Polresta Bengkulu.
“Keputusan yang sepakati oleh Pemkot, Alfamart dan Polresta disalah satu hotel di Kota Bengkulu tidak bisa dibenarkan,” tegas Ketua Gerakan Masyarakat Pengawas Birokrasi (Gemawasbi) Provinsi Bengkulu, Jevie Sartika, Kamis (23/5/24).
Pasalnya kata Jevi, parkir di Alfamart itu masih ada hak dari pihak Hulubalang untuk mengelolanya. Terjadinya polemik, sejak munculnya perusahaan bernama PT Joker, sehingga terjadi kisruh antara kedua pihak yang kemudian dimediasi.
Pada pertemuan pertama semua pihak terkait dipanggil, dan dimediasi, difasilitasi oleh Waka Polres Bengkulu selaku ketua Siber Pungli Kota Bengkulu dengan keputusan tidak ada pungutan parkir sampai ada mediasi kembali.
“Tapi, nyatanya tanpa melibatkan semua pihak, Pemkot dan pihak Alfamart membuat kesepakatan sendiri,” ungkapnya.
Terkait masalah ini Jevie mengatakan, pihaknya hanya khawatir dan siap menjadi penengah atau penghubung antara semua pihak.
Jive menilai, pertemuan dan keputusan yang dilakukan kemarin oleh Pemkot dan pihak Alfamart bisa menimbulkan konflik.
“Kita menilai sejak awal biang keroknya ada di pihak Alfamart, sudah membuat perjanjian dengan Hulubalang, tetapi malah mengingkari dan Pemkot Bengkulu menambah memperuncing masalah dengan menunjuk pihak Joker untuk mengelola Parkir itu. Hal ini membuat semua pihak curiga, ada permainan apa antara pihak Alfamart dengan Pemkot Bengkulu,” tutur Jevie.
Jevie menambahkan, pihaknya curiga dengan pertemuan tanpa mengundang pihak Hulubalang yang jelas mendapatkan kuasa pengelola parkir dari Alfamart.
Jevie mengingatkan pihak Alfamart agar tidak main mata dengan Pihak Pemkot Bengkulu ataupun sebaliknya.
“Kita bersama teman-teman siap membawa masalah ini ke jalur hukum, sebab polemik parkir ini harus melibatkan semua pihak yang terlibat agar kisruh ini tidak meluas kemana-mana,” tegas Jevie. (Red)