Satujuang- Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Mohd.Gustiadi S.Sos, yang akrab dipanggil Edi Tiger khawatirkan regenerasi profesi petani di Provinsi Bengkulu.
Menurutnya, saat ini peminat di bidang pertanian kian merosot, anak muda semakin enggan untuk menekuni bidang pertanian karena dirasa kurang menjanjikan
“Terbukti generasi muda dipedesaan untuk terlibat dalam profesi petani sangat minim, bahkan saat ini anak muda perdesaan cenderung memilih meninggalkan kampung halaman untuk mencari peluang di kota,†ungkap Ketua DPD HKTI Provinsi Bengkulu ini, Selasa (21/11/23).
Ia menilai Pemerintah Daerah (Pemda) baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu perlu memerhatikan perasalahan tersebut.
Saat ini belum bisa diketahui secara pasti penyebabnya, namun diduga karena banyak yang berpandangan menjadi petani padi tidak menjanjikan kehidupan sejahtera.

“Sehingga akhirnya mendorong eksodus generasi muda dari pertanian. Demi keberlanjutan sektor pertanian di daerah kita, tentu hal sedemikian harus menjadi perhatian pemda,†sebutnya.
Keterbatasan lahan juga diduga menjadi salah satu penyebab selain harga komoditi pertanian yang belum berpihak pada petani, serta tingginya harga sarana dan prasaran yang dibutuhkan untuk pertanian.
Dengan kondisi ini, sangat penting untuk mengubah orientasi petani, terutama hasil produksi komoditas pertanian. Karena petani kesulitan mendapatkan nilai tambah ekonomis secara maksimal ketika hasil pertanian dijual. Selain itu, juga perlu peran aktif pemda untuk mendorong pelestarian dengan mengoptimalkan lembaga petani.
“Seperti keberadaan Kelompok Tani (Poktan) yang sejauh ini sebagai penggerak utama dalam transformasi petani. Yang jelas regenerasi petani ini menjadi sangat penting dan harus segera menjadi fokus utama. Terutama untuk mendorong generasi muda baik dari desa maupun kota agar kembali ke profesi petani,†demikian Edi Tiger. (Adv)
Komentar