Satujuang, Tegal – Di gemerlapnya Kabupaten Tegal, terselip kisah memilukan dari sejumlah warga kurang mampu di kawasan Desa Kebasen.
Irwan Ali Firdaus, salah satu warga Desa Kebasen RT. 005/002 Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penyaluran bantuan sosial yang belum merata.
Irwan mengatakan bahwa program bantuan dari pemerintah yang selama ini di gembar-gemborkan, pada kenyataannya belum menyentuh masyarakat yang paling membutuhkan.
“Bantuan yang selama ini diberikan pemerintah, tidak seluruhnya menjangkau ke warga yang benar-benar tidak mampu,” ungkap Irwan saat ditemui wartawan Satujuang, Senin (10/3/25).
Ia menambahkan bahwa respons dari aparat desa dan pemerintah kabupaten di nilai kurang memadai, meskipun janji perbaikan dan kemajuan terus di usung.
Hidup bersama keluarga kecil, Irwan yang bekerja serabutan di desanya harus bergelut dengan keterbatasan.
Hunian yang di tempati hanya seluas 2×10 m², dengan lantai tikar dan dinding bata seadanya, menjadi saksi bisu kondisi kehidupan yang sangat memprihatinkan.
Bahkan ketika salah satu anaknya jatuh sakit, upaya mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) di tingkat desa mendapat respons yang minim, sehingga perawatan harus di lakukan di rumah dengan fasilitas yang tidak memadai.
Kamar mandi tanpa pintu dan listrik yang di alirkan dari rumah tetangga nya menambah daftar kekurangan yang harus di hadapi.
Ia mohon kepada pemerintah Kabupaten Tegal agar program bantuan sosial dapat di salurkan secara tepat kepada warga yang benar-benar membutuhkan, serta meminta agar namanya segera tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Ungkapan Irwan tersebut mencerminkan keresahan yang di rasakan banyak warga, Irwan berharap ada upaya perbaikan sistem penyaluran bantuan di era pemerintahan baru.
Dengan visi pembangunan yang inklusif dan terukur, di harapkan kabupaten Tegal dapat maju dan memberikan perhatian nyata kepada setiap lapisan masyarakat. (Hera)