Satujuang- Fahmi Almuttaqin, seorang analis kripto terkemuka, menyoroti pemulihan signifikan harga Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya setelah rilis data inflasi terbaru Amerika Serikat (AS).
“Data terbaru menunjukkan penurunan inflasi indeks Harga Belanja Personal (PCE) Amerika Serikat dari 2,7 persen menjadi 2,6 persen secara tahunan pada bulan Mei, sesuai dengan perkiraan para ekonom,” ujar Fahmi, Kamis (4/7/24).
Respons pasar terhadap data ini mengerek harga BTC hampir 6 persen dalam beberapa hari terakhir, mencapai puncak $63,500 sebelum kembali terkoreksi.
Pemulihan ini juga tercermin pada sektor aset kripto infrastruktur dan beberapa mata uang kripto utama seperti Solana (SOL) dan Toncoin (TON), yang juga mengalami kenaikan nilai.Jika Anda tertarik untuk berinvestasi dalam mata uang kripto tersebut, Anda dapat melakukannya melalui KuCoin. Review KuCoin ini menjelaskan semua yang perlu Anda ketahui tentang platform ini.
“Saya mengamati bahwa upaya Federal Reserve AS untuk mencapai ‘soft landing’ ekonomi pasca-pandemi COVID-19 nampaknya memasuki tahap krusial, dengan kepercayaan bahwa kondisi ekonomi secara umum membaik,” imbuhnya.
Meskipun optimisme pasar menyambut positif perkembangan ini, Fahmi menegaskan bahwa langkah selanjutnya dari Federal Reserve kemungkinan besar akan bergantung pada data inflasi dan laporan ketenagakerjaan bulan Juni.
Ia juga memperingatkan bahwa pasar kripto tetap memiliki volatilitas tinggi, menyarankan investor untuk tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
“Sinyal dari indikator seperti Alts Buy Signal menunjukkan situasi yang sangat kuat untuk altcoin saat ini, meskipun dengan risiko yang lebih tinggi dibandingkan Bitcoin,” terangnya.
Fahmi mengajak investor untuk melakukan diversifikasi portofolio dan tetap memantau kondisi pasar secara teratur, menggunakan alat seperti fitur Portfolio Analysis untuk analisis investasi yang lebih efisien dan terkini.(Red/antara)
📲 Ingin update berita terbaru dari
