Wow, Gunung Berapi Erebus di Antartika Ini Keluarkan Emas

Editor: Tim Redaksi

Satujuang- Gunung berapi Erebus di Antartika, yang merupakan gunung berapi tertinggi kedua di benua tersebut, dikenal karena menghasilkan ‘debu emas’ setiap hari.

Debu ini terbentuk dari mineral berharga yang dikeluarkan bersama gas, uap, dan batu dari kawahnya.

Erebus pertama kali ditemukan oleh Kapten Sir James Clark Ross pada tahun 1841 dan baru aktif kembali pada tahun 1972 setelah lebih dari 130 tahun.

Selama lebih dari 50 tahun, Erebus telah mengeluarkan danau lava cair yang sangat panas, menghasilkan gas dan uap yang mengandung kristal kecil emas metalik dengan ukuran hanya 20 mikrometer.

Meskipun jumlahnya tampak sedikit, gunung ini memproduksi sekitar 80 gram debu emas setiap hari, dengan total nilai mencapai USD 6.000 atau sekitar Rp 91,3 juta.

Proses pembentukan debu emas ini cukup langka dan memerlukan kondisi spesifik agar permukaan lava tidak membeku.

Partikel emas ini terbawa gas panas dengan suhu mencapai 1.000 Β°C ke permukaan, di mana mereka kemudian mengkristal. Menariknya, debu emas ini dapat terbang hingga lebih dari 900 km dari gunung berapi.

Philip Kyle dari New Mexico Institute of Mining and Technology menjelaskan bahwa sifat Erebus yang relatif tenang memungkinkan pembentukan kristal emas dengan cara yang unik, berbeda dari letusan gunung berapi yang umumnya terjadi secara tidak terduga.(Red/detik)

πŸ“² Ingin update berita terbaru dari Satujuang> langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *