Satujuang.com – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menerima Audiensi Tim 1000 Guru bertempat di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Rabu (6/10/21).
Dijelaskan Gubernur Rohidin, Tim 1000 Guru ini mempunyai pemetaan beberapa sekolah dasar yang kekurangan tenaga pengajar.
Juga sarana dan prasarana belajar yang belum memadai maupun sulitnya akses bagi masyarakat untuk menuju lokasi sekolah.

“Adik – adik ini yang tergabung dalam 1000 Guru ini, peduli terhadap kualitas dunia pendidikan terutama di daerah – daerah terpencil,” apresiasi Gubernur Rohidin usai menerima Audiensi Tim 1000 Guru.
“Mendapatkan informasi seperti itu kita segera kumpulkan Kepala Dinas Kabupaten/Kota, nanti kita petakan lalu kebutuhannya seperti apa termasuk ketersediaan tenaga guru, ini kan dimungkinkan menggunakan misalnya guru tidak tetap, adik – adik ini juga bersedia tetapi nanti regulasinya seperti apa, lalu anggarannya, saya kira ini harus dilakukan,” terang Gubernur Rohidin.
Dijelaskan Ketua Regional 1000 Guru Bengkulu, Fandi Ahmad, kunjungannya bertemu Gubernur Rohidin terkait untuk meminta dukungan karena program 1000 Guru ini akan kembali dilakukan.
Sebelumnya kegiatan ini sempat terhambat akibat Pandemi COVID-19.
Komunitas 1000 Guru ini telah dimulai sejak tahun 2015 yang tersebar dari Mukomuko hingga Kabupaten Kaur, yang menyasar kepada daerah – daerah pedalaman seperti Selagan Raya, Muara Sahung, Lebong Tandai maupun Padang Capo.
“Support kita memang ke daerah – daerah pedalaman khususnya sekolah pendidikan dasar, kita biasanya berkegiatan di sana Jumat, Sabtu dan Minggu,” jelas Fandi.
Kita konsepnya fun teaching, fun learning, kita ada donasi juga, pengobatan gratis kepada masyarakat karena kita juga ada tim medisnya, pentas seni juga kita mengeksplorasi tempat wisata di daerah tersebut,” sambungnya.
Komunitas 1000 Guru dibentuk pada 2012 oleh Jemi Ngadiono, 1000 Guru adalah komunitas non-formal beranggotakan pemuda-pemudi yang peduli pendidikan anak-anak di wilayah terpencil Indonesia.
Berbeda dengan komunitas yang berbasis pendidikan lainnya, dalam komunitas ini kegiatan volunteering mengajar diisi juga dengan travelling di lokasi sekitar sekolah.
Program ini dinamakan Travelling and Teaching, dimana kegiatan perjalanan yang tak hanya menapaki keindahan alam di pedalaman negeri dan mengenal budaya adat-istiadat warisan leluhur.
Namun juga melakukan kegiatan mengajar serta berbagi ilmu dengan anak-anak di daerah terpencil. (Red)