Bengkulu – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, menilai maraknya prostitusi online yang terjadi saat ini dikarenakan pengaruh gaya hidup yang berlebihan.

Sebab, dengan kemajuan zaman dan berkembangnya teknologi saat ini, rata-rata pelaku prostitusi online adalah mereka para pelajar maupun mahasiswa yang pengen gaya hidup berlebih.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Dari keterangan pelaku prostitusi online di media cetak serta elektronik, mereka ini biasanya ikut ikutan,” ucapnya pada Minggu, (2/7/23).

Misal kata dia, mereka melihat teman HP baru, dan menginginkan juga. Sedangkan ekonomi terbatas akhirnya melakukan jalan pintas dengàn prostitusi online itu gaya hidup.

Tanggapan Suimi Fales Soal Maraknya Prostitusi Online di Bengkulu
Ilustrasi

Lebih lanjut, politisi yang akrab disapa Wan Sui ini mengatakan, berkembangnya zaman tidak sepenuhnya membawa efek positif di masyarakat. Terlebih informasi yang diperoleh begitu mudahnya.

Untuk itu diperlukan peran pemerintah dengan memberikan pendidikan yang baik kepada generasi penerus bangsa ini.

“Era digitalisasi yang membawa pengaruh positif juga memiliki pengaruh negatif yang tinggi. Alasanya, masyarakat yang diharapkan dapat mempermudah segala bentuk informasi dan lain-lain, sering di salah gunakan oleh oknum tertentu demi mencapai kepuasan duniawi,” jelasnya.

Selain itu ditambahkan, peran orang tua ditambah mempertebal keimanan juga sangat diperlukan.

“Diharapkan orang tua mengawasi tingkah laku anak-anaknya. Jika melenceng segera nasehati. Lalu perlunya iman, karena pengaruh luar itu memang diperlukan kekuatan iman,” tutupnya. (adv)