Jakarta– Kelangkaan gas Elpiji (gas melon) subsidi terjadi di sejumlah daerah, meskipun stoknya sebenarnya berlimpah dan menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat.
Direktur Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat tentang kelangkaan gas di beberapa daerah, sehingga Menteri memanggilnya untuk membahas masalah ini.
Beberapa daerah yang melaporkan kelangkaan gas LPG 3 kg termasuk Magetan, Banyuwangi, dan beberapa daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Penyebab kelangkaan ini adalah permintaan gas yang melebihi kuota yang ditetapkan. Meskipun kuota tahun ini telah melebihi 2 persen, Pertamina memastikan ketersediaan gas LPG 3 kg tetap aman.
Kelebihan kuota terjadi selama libur Idul Adha yang lalu, yang menyebabkan peningkatan pemakaian gas di beberapa daerah.
Untuk mengatasi situasi ini, Pertamina perlu memulihkan pasokan gas melalui kerja sama dengan pemerintah daerah.
Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memerlukan operasi pasar untuk efektivitas distribusi.
Pertamina juga menetapkan efektivitas penyaluran gas kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Dari total 88 juta rumah tangga, sekitar 60 juta rumah tangga berhak mendapatkan gas subsidi.
Namun, data penjualan gas subsidi mencapai 96 persen dari total gas yang tersedia.
Agar penyaluran gas tepat sasaran, Pertamina bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk melakukan pengecekan dan monitoring terhadap distributor.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kelangkaan gas di beberapa daerah dapat segera teratasi, sehingga masyarakat dapat tetap mendapatkan gas dengan lancar.(tribun)
