Gimana nasib masyarakatnya saat itu terjadi Bahagia
Okelah, alatnya siap. SDM nya bagaimana Sudah siapkah pengetahuan dan fisiknya, coba dicek betul-betul.
Dengan pentingnya peran BPBD tersebut, maka apakah tepat jika tempat ini diisi oleh orang-orang yang hanya memikirkan perutnya sendiri Yang terkesan hanya mengumpulkan pundi-pundi. Keselamatan masyarakat jangan dijadikan ajang coba-coba.
Kembali ke staf ondel-ondel, saat keadaan darurat, staf ondel-ondel ini nantinya dimana posisinya Bertugas menghandle urusan kantor, apa bertugas turun di lapangan langsung
Apa iya dia mau kerja seperti yang diharapkan Seperti PNS dan honorer yang memang ada kewajiban bekerja Soalnya, staf ondel-ondel ini tak punya dasar hukum yang mengikat, dia bukan PNS ataupun honorer.
Terus bagaimana untuk meminta dia berkerja
Lebih-lebih lagi kalau terbukti staf ondel-ondel ini adalah kader salah satu partai, yang mau maju pula jadi anggota dewan tahun depan. Yakin tidak bakal melenceng kerja BPBD nya
Terbesit dalam pikiran, kalau belum jadi saja sudah nakal, bagaimana jika memegang kekuasaan Hmmm…
Jangan-jangan staf ondel-ondel ini, muncul hanya sebatas mau uang sangu pelatihan saja, atau buat cari-cari langkah. Entahlah siapa yang tau. Mereka juga hanya diam saja, tak berani mengatakan apa-apa.
Mungkin mereka berlindung dibelakang gagahnya pemimpin daerah yang juga hanya bisa diam membisu, entah mengerti entah juga tidak juga soal apa permasalahannya. Soalnya mereka dari warna yang sama.
Apakah kepentingan politik harus selalu jadi yang utama ketimbang kepentingan masyarakat
Takutnya, ketika bencana datang, alamat bubar jalan. Ibarat mie, ini menu spesial pake telor.