Satujuang– Solusi kemarau, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kaur, Siswan mengumumkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi kesulitan petani sawah.
Kabupaten Kaur secara rutin menghadapi musim panas yang membuat mayoritas sawah menjadi sawah tadah hujan, terutama di kecamatan seperti Tetap, Kaur Tengah, Kaur Selatan, dan Maje.
“Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah kabupaten (pemkab) membuka pintu-pintu air agar masyarakat dapat menggarap sawah mereka,” ujar Siswan, Senin (28/9/23).
Namun, fokus utama adalah mengatasi masalah persawahan tadah hujan dimana Pemkab Kaur menetapkan solusi yang tepat melalui kerja sama dengan Dinas PU dan Dinas Pertanian.
Mereka akan melaksanakan program perairan dengan sumur bor, memungkinkan petani untuk bercocok tanam tanaman padi setiap 3 bulan.
“Upaya antisipasi ini adalah langkah serius pemerintah kabupaten untuk memastikan pintu-pintu air irigasi yang tidak dapat diandalkan selama musim kemarau dapat diatasi,” imbuh Siswan.
Siswan juga menghimbau seluruh kepala desa di Kabupaten Kaur untuk memasukkan anggaran sumur bor sebagai bagian dari ketahanan pangan.
Hal itu mengingat sekitar 65 persen persawahan di Kabupaten Kaur adalah sawah tadah hujan. Semua langkah ini bertujuan untuk mencegah kelaparan di kalangan masyarakat.(NT/tas)