Menu

Mode Gelap
Ciptakan Generasi Berkarakter, Pemprov Bengkulu Luncurkan Program Satu Tahfiz Satu Desa Maxim Ajak Masyarakat Peduli Lewat Aksi Donor Darah dan Bersih Pantai Banjir Dukungan Untuk Pasangan Rohidin-Meriani Terus Berdatangan Beredar Flyer Dosa Helmi Hasan, Jadi Tersangka Hingga Buronan PKB Umumkan Susunan Pengurus Periode 2024-2029, Berikut Daftarnya Manfaat Kaldu Tulang, Dari Kesehatan Sendi hingga Penurunan Berat Badan

Politik

RK Lawan Kotak Kosong, Demokrasi Jakarta Bisa Rusak

badge-check


Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

Satujuang- Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyayangkan skema (RK) melawan kotak kosong di 2024. Menurutnya, hal itu tidak baik bagi demokrasi lokal .

Sebab, menurut Ujang, jika itu terwujud warga hanya akan disuguhkan dengan satu pilihan melawan benda mati.

Hal Ini disampaikan Ujang menyusul menguatnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang dikabarkan akan mengusung RK sebagai calon tunggal.

Ujang mengatakan, jika PKS, dan PKB nantinya benar-benar bergabung dengan KIM plus. Maka hanya tinggal sendiri sebagai partai di luar KIM Plus.

Namun, Ujang mengatakan, situasi sulit tetap tidak bisa diatasi. Karena kursi tidak cukup untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur sendiri.

“Dengan strategi koalisi gemuk, memborong partai membuktikan bahwa ada dorongan kuat untuk melawan kotak kosong. Karena Anies gagal berlayar,” ucap Ujang, Jumat (9/8/24).

Dengan begitu, Ujang mengatakan, warga nantinya tidak akan punya pilihan alternatif untuk memilih calon pemimpin 2024-2029. Ini juga disebut akan merusak demokrasi.

“Kompetisi yang sehat itu menghadirkan kompetitor, yaitu ada calon lain dan warga harus diberikan pilihan,” pungkasnya.

Namun, akan menjadi tidak sehat, jika warga hanya disodorkan pilihan kotak kosong.

“Yang namanya kotak kosong itu tidak memiliki visi-misi, tidak punya program dan janji-janji. Serta tidak ada gagasan untuk lebih baik,” tutupnya. (AHK)

Trending di Politik