Jakarta- Mata ikan atau clavus adalah kondisi kulit menebal, kering, dan berbentuk bulat yang biasanya muncul di bawah jari-jari kaki, telapak kaki, atau tumit.
Meskipun sering disalahartikan sebagai kapalan, mata ikan berbeda karena ukurannya lebih kecil dan terkonsentrasi.
Meski tidak selalu menimbulkan rasa sakit, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat berjalan. Berikut cara mengenali gejala dan langkah efektif mengatasinya.
Gejala Mata Ikan
Mata ikan ditandai dengan kulit yang menebal dan terasa kasar di area tertentu.
Bentuknya kecil, bulat, dan biasanya muncul di area yang sering menerima tekanan, seperti telapak kaki atau tumit.
Beberapa penderita juga merasakan nyeri saat berjalan atau menekan area tersebut.
Cara Menghilangkan Mata Ikan
Berikut beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata ikan:
1. Pengobatan Rumahan
Rendam kaki dengan air hangat: Lakukan selama 5-10 menit untuk melembutkan kulit yang keras.
Gunakan batu apung atau kikir: Setelah kulit lunak, gosok perlahan area yang tebal untuk mengurangi penumpukan kulit. Hindari menggunakan benda tajam seperti pisau.
Oleskan pelembap: Setelah perawatan, aplikasikan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah kekeringan.
2. Obat Keratolitik
Jika pengobatan rumahan kurang efektif, Anda dapat menggunakan obat dengan bahan aktif seperti:
a. Asam salisilat: Membantu mengelupas kulit yang menebal.
b. Asam laktat: Melembutkan kulit dan meningkatkan kelembapan.
c. Polidocanol: Mengurangi rasa gatal atau ketidaknyamanan.
Gunakan sesuai petunjuk atau atas rekomendasi dokter untuk hasil maksimal.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mata ikan tidak membaik setelah mencoba metode di atas, segera konsultasikan ke dokter kulit.
Dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur seperti cryotherapy (pembekuan dengan nitrogen cair) atau bedah minor untuk mengangkat mata ikan yang parah.
Menangani mata ikan sejak dini dapat mencegah komplikasi dan memastikan kenyamanan Anda dalam beraktivitas sehari-hari.(Red/CNN)
