Menu

Mode Gelap
Pre-Order iPhone 16 Mulai Hari Ini, Ini Caranya Debat Pilpres Pertama, Ada Teori Konspirasi Soal Anting Kamala Harris Telegram Disebut ‘Surga Kriminal’, Ini Kata Pendirinya Usai Ditangkap di Prancis Manfaatkan DBHCT, Pemkab Blitar Edukasi Program Tani Aji Duduk di Kursi Pojok Belakang Pesawat? Ini Keuntungan dan Kenyamanan Mandi Malam Berbahaya? Ini Kata Ahli Paru

Ekbis

Pengen Investasi Tanpa Kena Pajak? Coba Hal Ini

badge-check


					Pengen Investasi Tanpa Kena Pajak? Coba Hal Ini Perbesar

Satujuang- Pasar modal menawarkan beragam instrumen investasi, termasuk reksa dana, yang tidak dikategorikan sebagai objek pajak.

Reksa dana adalah wadah investasi di mana investor mempercayakan dana mereka kepada manajer investasi untuk dikelola.

Menurut Pasal 4 Ayat (3) Undang-Undang Pajak Penghasilan, reksa dana tidak termasuk objek pajak karena pajak atas transaksi dan imbal hasil dari aset underlying reksa dana dibebankan pada manajer investasi.

Meskipun begitu, investor tetap wajib melaporkan reksa dana dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT).

Untuk memilih reksa dana yang aman, perhatikan beberapa hal penting. Pertama, evaluasi dana kelolaan atau asset under management (AUM) dari reksa dana tersebut.

Meskipun nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) dapat fluktuatif, dana kelolaan menunjukkan seberapa besar kepercayaan investor terhadap reksa dana itu.

Batas minimal dana kelolaan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah Rp10 miliar. Jika dana kelolaan menurun drastis, Anda perlu waspada.

Kedua, selalu baca fund fact sheet (FFS), laporan produk reksa dana yang diperbarui secara rutin oleh manajer investasi.

Jika FFS tidak tersedia, segera hubungi manajer investasi untuk mengetahui status terkini produk reksa dana. Ketidaktersediaan FFS bisa menjadi indikasi bahwa reksa dana tersebut mungkin akan dibubarkan.

Ketiga, hindari reksa dana dari manajer investasi yang memiliki reputasi buruk atau sering mendapat teguran dari OJK.

Pilihlah reksa dana yang diterbitkan oleh manajer investasi dengan reputasi baik dan track record yang terpercaya.

Jika ada tawaran produk dengan imbal hasil yang tampaknya terlalu tinggi, berhati-hatilah dan pertimbangkan dengan cermat sebelum berinvestasi.(Red/CNBC)

Facebook Comments Box

Trending di Ekbis