Satujuang- Mandi malam sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos kesehatan, salah satunya adalah risiko terkena paru-paru basah atau pneumonia.
Namun, Profesor Tjandra Yoga Aditama, seorang ahli paru, menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak benar.
Menurutnya, pneumonia atau paru-paru basah disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, bukan oleh mandi malam atau paparan kipas angin.
Pneumonia, atau radang paru-paru, adalah infeksi yang terjadi pada jaringan paru-paru. Virus atau bakteri yang menyebabkan infeksi inilah yang sebenarnya memicu kondisi ini, bukan kebiasaan mandi malam.
Gejala pneumonia sering mirip dengan flu, meliputi demam, batuk, nyeri dada saat bernapas, kelelahan, dan sesak napas.
Dalam kasus yang lebih parah, dapat muncul gejala seperti mual, muntah, dan gangguan kesadaran, terutama pada lansia.
Lebih lanjut, istilah “paru-paru basah” sebenarnya merujuk pada kondisi medis yang dikenal sebagai efusi pleura.
Ini adalah penumpukan cairan antara selaput yang membungkus paru-paru dan dinding dada, bukan cairan di dalam paru-paru itu sendiri. Oleh karena itu, mandi malam bukanlah penyebab dari efusi pleura maupun pneumonia.(Red/CNN)