Partai Hanura Berang: Media KabarRafflesia Disebut Buat Berita Bohong Tanpa Wawancara

Editor: Raghmad

Bengkulu – Berita berjudul ‘Partai Pengusung Rohidin Pecah’ yang diterbitkan media online KabarRafflesia membuat pengurus Partai Hanura geram.

Berita tersebut dinilai merupakan kebohongan karena tayang tanpa wawancara dengan narasumber langsung.

Sekretaris DPC Hanura Bengkulu Utara, Wawan Ersanovi, yang namanya dicatut merasa sangat keberatan dengan apa yang dilakukan media tersebut.

“Saya belum pernah dikonfirmasi, apalagi soal itu. Saya sangat dirugikan dengan kelakuan media ini yang mencatut nama saya tanpa izin, belum lagi berita yang diterbitkan berisi informasi-informasi lama,” ucapnya.

Media online tersebut dinilai terlalu tendensius dalam menayangkan berita. Melakukan penggiringan opini yang tidak sesuai fakta.

Seharusnya kata Wawan, sebagai perusahaan pers, media tersebut harus menaati kode etik jurnalistik dan UU Pers.

“Membuat berita perpecahan Hanura tanpa ada sedikitpun kata-kata saya dan tidak ada satupun statement saya, apalagi diwawancarai kaitannya dengan partai Hanura maupun isi berita itu oleh wartawan KabarRafflesia,” cetusnya.

Kata Wawan, kode etik yang diemban jurnalis tidak hanya mencakup aspek moralitas, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab sosial dan publikasi yang diemban oleh profesi jurnalis itu sendiri.

Beberapa aturan yang dinilai Wawan telah dilanggar media online tersebut, yakni Pasal 1 Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

Lalu, Pasal 3, wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Selanjutnya, Pasal 4, wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.

“Sudah sangat jelas dalam kode etik ini harus dipatuhi oleh jurnalis bahkan perusahaan pers. Untuk itulah kami pertanyakan kredibilitas media tersebut. Kami tahu media ini getol mengkampanyekan Paslon nomor urut 1 Helmi-Mian melalui berita-beritanya,” ungkap Wawan.

Bersama Hanura, Wawan meminta KabarRafflesia membuat permohonan maaf dan mengakui apa yang disampaikan tersebut tidak benar adanya dan tidak sesuai fakta.

Wawan sendiri juga sudah mengecek media online KabarRafflesia dan ternyata tidak terdaftar di Dewan Pers.

“Keakuratan serta kredibilitas beritanya tidak bisa dipertanggungjawabkan, sehingga berita tersebut tidak lebih sebagai alat propaganda dan provokasi,” tambahnya lagi.

Wawan Ersanovi selaku Sekretaris DPC Partai HANURA Kabupaten Bengkulu Utara maupun secara pribadi, menyatakan dengan tegas dirinya tegak lurus mengusung dan memenangkan Pasangan Rohidin – Meriani sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu.

“Meriani itu sanak keluarga saya, saya wajib memenangkan beliau,” pungkasnya. (Rls)

πŸ“² Ingin update berita terbaru dari Satujuang langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *