Menu

Mode Gelap
Dukung Program Nasional, Gubernur Rohidin Gelar Konsolidasi Pertemuan PPL se-Provinsi Bengkulu Kesiapsiagaan Bencana, PMI Bengkulu Gelar Kompetisi Relawan 2024 Tanggapi Keluhan Juru Parkir, Rohidin: Kami Tidak Akan Mengambil Keuntungan dari Masyarakat  Dorong Inovasi untuk Indonesia, PTPP Raih Penghargaan Fortune 100 Laporan Ratusan Kades Langsung Direspon Bawaslu Bengkulu, Masuk Tahap Kajian Awal Tak kunjung Launching, Dewan Mukomuko dr Ferdy Jureli Tinjau Langsung Kondisi RS Pratama Ipuh

Hukum

Kasus Baperlitbang Karimun Mengendap, M Hafidz : Semestinya Kajagung Malu!

badge-check


Jaksa Agung, ST Burhanuddin. Perbesar

Jaksa Agung, ST Burhanuddin.

– Mengendapnya penanganan kasus dugaan penyalahgunaan biaya perjalanan dinas serta makan minum rapat Baperlitbang tahun 2020 lalu yang ditangani oleh pidana khusus Kejaksaan setempat, dianggap telah mencoreng institusi yang dipimpin oleh Sanitiar Burhanuddin selaku Kepala Kejaksaan Agung RI.

Bukan tanpa alasan, pegiat antikorupsi Kepri, M Hafidz (40) menganggap jika anak buah ST Burhanuddin di level Kejari, khususnya di Kabupaten itu tak mampu mengusut tuntas kasus itu meskipun menjadi temuan dalam audit kepatuhan penanganan Pandemi tahun 2020 serta hasil audit investigasi yang telah diserahkan oleh pihak inspektorat daerah kepada tim penyidik.

“Kasus itu berawal dari adanya temuan di BPKP Kepri atas audit kepatuhan penanganan Pandemi di tahun 2020 lalu dengan total seluruh Pemda sebanyak 48,5 miliar rupiah, dan hasil audit investigasi juga sudah diserahkan, tapi malah kasus itu “menghilang”, ada apa” tandas Hafidz dibilangan Centre, Rabu (14/9/22).

“Ketakutan” korps Adiyaksa inilah yang menguatkan M Hafidz beserta rekannya melaporkan kembali kasus tersebut ke Komisi Pemberantasan () RI di beberapa waktu lalu.

“Kepala Kejaksaan Negeri silih berganti,  tak satupun mampu mengusut tuntas. Dan anehnya lagi, setiap mantan Kajari yang gagal mengungkap kasus besar, selalu dipromosikan kenaikan jabatannya. Apa enggak memalukan institusi itu namanya” sindir Hafidz.

Masih kata Hafidz, keseriusan Kepala kejaksaan Agung untuk melakukan pembersihan di level Kejari masih jauh dari kata serius. Bahkan, dirinya menganggap hal tersebut hanya sebuah mimpi.

Trending di Hukum