Bengkulu – Hasil debat pamungkas ketiga Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu 2024 digelar yang digelar pada Kamis (21/11) di Hotel Mercure Bengkulu kembali melahirkan kontroversi di masyarakat.
Yakni pernyataan Helmi Hasan yang berjanji akan menaikkan anggaran untuk Festival Tabut dan membuka penerbangan ke Luar Negeri (LN) jika terpilih sebagai gubernur.
“Nanti kita akan menaikkan anggaran Tabut, apalagi dulu kami pernah mengadakan Semarak Merah Putih selama 12 hari,” ujar Helmi saat menjelaskan programnya.
Janji itu dikomentari langsung oleh Ketua Kerukunan Tabut (KKT) Bengkulu, Syafril. Ia mengatakan, selama dua periode menjabat sebagai Wali Kota Bengkulu, perhatian Helmi terhadap Festival Tabut sangat minim.
“Selama ini beliau tidak peduli sama sekali dengan Tabut. Sepuluh tahun menjabat, hanya sekali datang, itu pun saat penutupan pada 2014. Setelah itu, tidak pernah lagi muncul, baik saat pembukaan maupun di acara lainnya,” sindir Syafril.
Syafril juga menambahkan bahwa selama kepemimpinan Helmi, anggaran untuk Festival Tabut tidak mendapat prioritas.
“Tidak ada perhatian sama sekali, anggaran pun tidak pernah ada. Jadi, kalau sekarang janji mau naikkan anggaran, tentu ini menjadi pertanyaan besar,” katanya tegas.
Janji Helmi Hasan untuk meningkatkan anggaran Tabut menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Sebagai warisan budaya yang penting bagi Bengkulu, komitmen terhadap Festival Tabut akan menjadi salah satu tolak ukur keseriusan calon gubernur dalam mendukung kebudayaan daerah.