Jakarta- Kedisiplinan adalah fondasi penting dalam membentuk karakter anak. Ketika anak dididik untuk disiplin sejak kecil, mereka cenderung tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
Berikut adalah 13 langkah praktis yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk melatih disiplin anak, berdasarkan buku Seri Pendidikan Orang Tua: Disiplin Positif dan Seri Bacaan Orang Tua: Disiplin Pada Anak yang diterbitkan oleh Kemdikbud.
1. Tentukan Perilaku yang Diharapkan
Orang tua harus memiliki gambaran jelas tentang perilaku disiplin yang diinginkan, seperti tidur tepat waktu, menjaga kebersihan kamar, atau sholat sesuai jadwal. Tanpa tujuan yang jelas, kedisiplinan sulit ditanamkan.
2. Komunikasikan Harapan dengan Anak
Diskusikan perilaku yang diharapkan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak. Contohkan perilaku positif, seperti cara meminta sesuatu dengan sopan, sehingga anak dapat meniru dengan baik.
3. Buat Kesepakatan Tertulis
Libatkan anak dalam membuat kesepakatan mengenai kedisiplinan. Sebaiknya, kesepakatan ini ditulis untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
4-5. Berikan Pujian dengan Tulus
Apresiasi perilaku positif anak dengan pujian yang spesifik, seperti “Bagus sekali sudah membereskan mainan.”
Hindari ucapan sarkastik atau memuji dengan nada meremehkan, karena dapat mengurangi dampak positifnya.
6. Hindari Adu Kekuatan, Gunakan Strategi
Jika anak menolak aturan, jangan memaksakan kehendak. Sebagai gantinya, gunakan strategi kreatif, seperti memberikan tantangan kecil. Contoh: “Coba ya, bisa tidak selesai sebelum jarum pendek jam ada di angka 9?”
7. Jangan Iming-Imingi Anak
Hindari menjanjikan hadiah untuk mendorong anak disiplin. Sebaliknya, ajarkan alasan logis di balik tindakan tersebut, seperti mandi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
8. Jangan Mengungkit Kesalahan
Ketika anak mulai menunjukkan perubahan positif, hindari mengungkit kesalahan di masa lalu. Hal ini dapat membuat anak merasa usaha mereka sia-sia.
9. Berikan Kritik yang Membangun
Jika anak berbuat salah, berikan kritik yang fokus pada tindakan, bukan karakter. Misalnya, “Mainanmu berantakan, ayo kita rapikan,” daripada mengatakan, “Kamu memang pemalas.”
10. Hindari Sikap Menggurui, Mencecar, atau Memerintah
Gantilah kalimat memerintah seperti, “Kerjakan PR sekarang!” dengan pertanyaan yang memberi anak pilihan, “Mau mengerjakan PR sekarang atau setelah istirahat?” Hal ini membuat anak merasa dihargai.
11. Pahami Kondisi Anak
Ketika anak lelah atau sedang dalam kondisi tertentu, orang tua harus lebih empati.
Tetaplah mengingatkan tugas mereka dengan cara yang bijak, tanpa membanding-bandingkan.
12. Dampingi Anak Selalu
Anak membutuhkan bimbingan, baik saat menghadapi kesulitan maupun saat merayakan keberhasilan. Kehadiran orang tua memberikan rasa aman dan dukungan yang sangat dibutuhkan.
13. Lakukan Pengawasan
Orang tua perlu mengawasi rutinitas anak, seperti waktu bermain, tugas sekolah, dan kebiasaan harian.
Pengawasan tidak berarti mengontrol sepenuhnya, tetapi mengetahui aktivitas anak secara umum.
Menerapkan disiplin pada anak membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan pendekatan positif.
Dengan langkah-langkah di atas, orang tua dapat membentuk anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, dan mandiri.(Red/detik)