Menu

Mode Gelap
Patroli Long Weekend di Kota Tegal, Pemotor Berknalpot Brong Dihukum Push Up Peringatan Maulid Nabi, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Teladani Akhlak Rasulullah Rohidin Mersyah: Sertifikasi Arsitek Kunci untuk Pembangunan yang Sesuai Budaya Pimpin Peletakan Batu Pertama Ponpes An-Nur, Rohidin Optimis Bangun Generasi Berakhlak Peringatan Maulid Nabi, Khairil: Toleransi Adalah Kunci Utama Menghargai Perbedaan Pemprov Bengkulu Sukses Atasi Pembebasan Lahan Masjid Al-Muttaqien

SJ News

Utamakan Kesehatan, Gen Z Lebih Sering Ajukan Izin Sakit?

badge-check


					Gen Z Perbesar

Gen Z

Satujuang- Studi dari platform HR Gusto menunjukkan bahwa pekerja Generasi Z lebih sering mengajukan izin sakit dibandingkan generasi sebelumnya.

Selama 10 bulan pertama 2023, sekitar 30% pegawai mengajukan izin sakit, angka ini meningkat sebesar 42% dibandingkan tahun 2019. Selain itu, waktu rata-rata yang diambil untuk cuti sakit juga mengalami kenaikan sebesar 15%.

Pekerja berusia 24 hingga 34 tahun, yang sebagian besar merupakan dan milenial, adalah yang paling sering mengajukan izin sakit.

Perbedaan ini bukan karena mereka lebih mudah sakit, tetapi lebih karena perubahan sikap dalam menjaga kesehatan.

Generasi muda cenderung lebih proaktif dalam menggunakan jatah izin mereka untuk beristirahat dan pulih dari penyakit.

Perusahaan kini lebih mendukung kesehatan karyawan, termasuk kesehatan mental dan emosional.

Jake Canull dari Top Employers Institute New York mencatat bahwa 14% perusahaan meminta karyawan untuk lembur, sementara 9% perusahaan mendorong mereka untuk mengelola stres, bahkan saat bekerja.

cenderung lebih ‘kasual’ dalam hal etika kerja, lebih memilih bekerja mandiri, dan menempatkan kesehatan sebagai prioritas utama.

Beberapa pakar berpendapat bahwa kecenderungan ini bisa dipengaruhi oleh pengalaman pandemi serta kelelahan kerja.

Dr. Marc Siegel menambahkan bahwa izin sakit dapat digunakan untuk mengatasi stres atau kelelahan, tanpa perlu menjelaskan alasan secara rinci.

Menurut coach karier Dr. Kyle Elliott, mengambil cuti satu atau dua hari saat merasa lelah dapat membawa hasil positif dalam jangka panjang.(Red/detik)

Trending di SJ News