Satujuang- Waka II DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto SE MBA, minta OPD terkait segera tindaklanjuti persoalan antrian BBM (Bahan Bakar Minyak).
Terutama antrian BBM jenis Bio Solar yang sulit diperoleh dalam wilayah Bengkulu. Pemerintah Daerah (Pemda) bersama stakeholder terkait diminta segera menyikapi.
“Walaupun dalam hearing yang dihadiri perwakilan TBBM Pertamina Pulau Baai, Dinas Perhubungan, Dinas ESDM, KSOP dan lainnya terungkap beberapa fakta yang melatar-belakangi sulitnya mendapatkan BBM, namun semua itu harus segera disikapi. Seperti menindaklanjuti temuan yang ada terkait sulitnya mendapatkan BBM bersusidi ini,” katanya, Rabu (29/11/23).
Yang terpenting saat ini menurutnya, tidak perlu mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. Karena persoalan ini menyangkut hajat hidup orang banyak, dan tidak mudah untuk mengatasinya.
Secara garis besar berdasarkan keterangan pihak pertamina, kuota Bio Solar itu sebenarnya cukup untuk melayani masyarakat secara umum. Hanya saja menjadi tidak cukup karena truk angkutan batu bara ikut-ikutan menggunakan Bio Solar.
“Kesulitan masyarakat untuk mendapatkan Bio Solar ini, kita (DPRD,red) sangat prihatin. Misal nya ada sopir truk angkutan dari Jakarta ke Bengkulu. Harusnya setelah sampai sudah bisa pulang, tapi karena Bio Solar sulit didapatkan dan harus mengantri hingga dua hari akhirnya kepulangannya harus tertunda,” sesal Suharto.
Lebih lanjut ia menambahkan, terkait persoalan ini pihaknya sudah memberikan beberapa rekomendasi. Diantaranya agar pemda melalui OPD terkait supaya segera menindaklanjuti temuan-temuan yang menjadi pemicu sulitnya mendapatkan Bio Solar. Dalam artian tindaklanjut ini bisa berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
“Berkaitan dengan usulan tambahan kuota yang disampaikan pemda, pihaknya tetap menyambut baik dan mudah-mudahan dapat diakomodir. Tapi itu tetap penting melakukan berbagai upaya tidaklanjut terhadap temuan yang menjadi penyebabkan Bio Solar ini sulit didapatkan,” demikian Suharto. (Adv)