Menu

Mode Gelap
Patroli Long Weekend di Kota Tegal, Pemotor Berknalpot Brong Dihukum Push Up Peringatan Maulid Nabi, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Teladani Akhlak Rasulullah Rohidin Mersyah: Sertifikasi Arsitek Kunci untuk Pembangunan yang Sesuai Budaya Pimpin Peletakan Batu Pertama Ponpes An-Nur, Rohidin Optimis Bangun Generasi Berakhlak Peringatan Maulid Nabi, Khairil: Toleransi Adalah Kunci Utama Menghargai Perbedaan Pemprov Bengkulu Sukses Atasi Pembebasan Lahan Masjid Al-Muttaqien

SJ News

STIHP Pelopor Bangsa Gelar Diskusi Bedah Kasus Jessica Wongso

badge-check


					Saat Diskusi Bedah Kasus Jessica Wongso Perbesar

Saat Diskusi Bedah Kasus Jessica Wongso

Satujuang- STIHP Pelopor Bangsa dan Permahi menggelar diskusi bedah kasus kopi sianida, fokus pada kontroversi proses peradilan Jessica Wongso.

“Kasus tersebut dianggap memiliki keganjilan dan saya menyarankan eksomasi untuk memastikan penyebab kematian Mirna Salihin,” ujar Bambang Sunaryo, praktisi hukum dan Kaprodi ilmu hukum di STIHP Pelopor Bangsa, Sabtu (17/12/23).

Ia menegaskan bahwa hasil autopsi seharusnya lebih jelas mengenai keberadaan racun dalam tubuh korban.

Bambang juga kritikal terhadap penggunaan CCTV sebagai barang bukti, menyatakan bahwa hal ini tidak sesuai dengan Undang-Undang.

“Menurut saya, CCTV seharusnya hanya berfungsi sebagai petunjuk, bukan bukti konkret,” ungkap Bambang.

Azhan J Refra, Ketua Bidang Penyuluhan dan Penerangan Hukum DPC Permahi Timur, menganggap proses penyidikan hingga persidangan kasus ini kontroversial.

Ia mendesak untuk melakukan upaya hukum luar biasa atau peninjauan kembali, serta menyoroti potensi penyalahgunaan kekuasaan dalam penanganan perkara Jessica Wongso.

“Saya turut mendesak Bapak Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terkait isu Abuse of Power yang dapat merusak citra dan lembaga penegakan hukum,” pungkasnya.(NT/Ardy)

Trending di SJ News